Pers sebagai salah satu unsur
masa media hanya hadir ditengah masyarakat demi kepentingan umum, harus sanggup
hidup bersama-sama dan berdampingan dengan lembaga-lembaga masyarakat lainnya
dalam suatu suasana keserasian/sosiologis. Dalam hal ini, cocok hubungan antara
satu dengan yang lainnya tidak akan luput dari pingaruh falsafah yang dianut
oleh masyarakat dan bangsa kita, yakni Pancasila dan struktur sosial dan
politik yang berlaku di sini.
Dalam melakukan fugnsinya
sehari-hari, partisipasi pers dalam pembangunan melibatkan lembaga-lembaga
masyarakat lainnya yang lingkup lingkungannya dapat dibagi dalam dua golongan
sebagai berikut:
- Hubungan antara pers dengan pemerintah.
- Hubungan antara perd dan masyarakat cq. Golongan-golongan dalam masyarakat.
Hubungan antara pers dan
pemerintah terjalin dalam bentuk yang dijiwai oleh semangat kerekanan (partnership) dalam mengusahakan
terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Dalam alam pembangunan,
stabilitas politik, ekonomi, dan sosial merupakan prasyarat untuk suksesnya
usaha-usaha permbangunan yang sedang diselenggarakan. Dalam hal ini hendaknya
pers merasa “terpanggil” untuk membantu pemerintah dalam menjalankan kekuasaan
pemerintahan umum demi kematangan stabilitas yang dinamis, tetapi mengurangi
hak-haknya memberikan kritik yang sehat dan kontruktif dalam alam kebebasan
yang bertanggung jawab.
Dalam negara yang sedang
membangun, pers sebagai lembaga masyarakat yang implisit perlu juga dibangun.
Dalam hal ini, pemerintah sejauh kemampuannya mampu “terpanggil” untuk membantu
usaha-usaha pers untuk membangun dirinya sendiri, agar dalam waktu secepat
mungkin pers sendiri mengembangkan dirinya atas dasar kekuatan sendiri.
Jika terjadi perbedaan atau
konflik pendapat antara pemerintah dan pers dalam menjalankan fungsinya
msing-masing maka yang dijadikan dasar penyelesaian adalah ketentuan-ketentuan
hukum yang berlaku, namun tetap dengan berlandaskan pada itikada baik untuk
menjamin atau menegakkan asas kebebasan pers yang bertanggung jawab. Hubungan
antara pers dan masyarakat dijiwai semangat dan itikad baik untuk saling
membina demi kemajuan masing-masing.
Dalam menjalankan fungsinya
sebagai sarana penerangan, pendidikan umum, kontrol sosial, dan hiburan, pers
menjadi wahana bagi pembinaan pendapat umum yang sehat. Disatu pihak, pers ikut
menajamkan daya tangkap dan daya tanggap masyarakat terhadap langkah-langkah
kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Di lain pihak, dengan meningkatkan daya
tangkap dan daya tanggap masyarakat tersebut yang akan tercermin dalam
peningkatan secara kualitatif dan kuantitatif pendapat umum yang
disuarakan, pers dapat menjadi wahana
menyampaikan pendapat umum tersebut sebagai “deyut jantung” rakyat kepada
pemerintahan untuk dipakai sebagai bahan pengkajian bagi tepat tidaknya
langkah-langkah kebijakan tersebut. Dengan demikian, pers membantu masyarakat
meningkatkan partisipasinya dalam melaksanakan tugas-tugas nasional melalui
komunikasi dua arahnya.
Dalam alam dan suasana membangun
di mana pers sendiri masih memerlukan pembangunan diri di segala bidang,
masyarakat perlu membantu dan memerlukan pembangunan diri di segala bidang,
masyarakat perlu membantu dan membimbim pertumbuhan dan perkembangan terhadap
segala kekurangan yang terdapat di dalam pers atau secara positifnya bantuan
masyarakat ini diwujudkan dalam tetap menumpahkan kepercayaan masyarakat
terhadap segala terhadap segala kekurangan yang terdapat dalam pers atau
positifnya bantuan masyarakat ini mewujudkan dalam tetap menumpahkan
kepercayaan masyarakat terhadap pers nasional sebagai salah satu sumber
informasinya yang pokok. Dengan jalan demikian perbedaan atau konflik pendapat
di dalam tubuh pers atau lingkungan pers sendiri, atau antara pers dengan
masyarakat cq. Golongan dalam masyarakat, dicarikan penyelesaiannya atas dasar
hukum yang berlaku, namun tetap berlandaskan pada itikad baik dari suatu pers
yang bertanggung jawab dalam hidup ala hidup Pancasila.
Sumber: Buku Pendidikan Kewarganegaraan. Budiyanto. Penerbit erlangga.
Sumber: Buku Pendidikan Kewarganegaraan. Budiyanto. Penerbit erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar