Penanganan untuk amnesia disosiatif atau fugue disosiatif relatif lebih mudah karena gangguan ini biasanya secara jelas berkaitan dengan tekanan kehidupan yang di alami individu pada saat tersebut (stressor relatif jelas). Agar episode gangguan tersebut tidak terjadi lagi atau berulang, terapi biasanya diarahkan pada penyelasaian masalah yang saat itu sedang dialami ataupun meningkatkan kemampuan individu dalam melakukan berbagai mekanisme coping. Pada kasus-kasus dimana individu tidak mampu mengingat peristiwa yang mereka alami selama berada dalam episode gangguan, biasanya terapis akan melibatkan keluarga atau teman yang mengetahui apa yang sesungguhnya terjadipada individu tersebut.
Pada penderita gangguan identitas disosiatif relatif sulit dan membutuhkan waktu yang lama. Tujuan terapi biasanya diarahkan untuk menyelesaikan berbagai trauma yang dialami oleh individu pada awal kehidupannya. Kadangkala tekhnik hipnotis digunakan untuk membawa hal-hal yang tidak disadari oleh individu ke area kesadaran individu tersebut. Perlu di ingat bahwa selama berlangsungnya terapi terhadap gangguan identitas disosiatif, proses terapi yang mengarahkan individu untuk mengingat kembali trauma-traumanya, dapat saja memunculka gangguan disosiatif yang cukup parah. Oleh karena itu, kepercayaan antara klien dan terapis merupakan hal yang sangat penting dalam proses terapi ini. Selain itu, walaupun belum terbukti signifikan, pemberian obat-obatan, misalnya antidepersan, pada beberapa kasus dapat memberikan hasil yang positif (Barlow & Durand, 1995 dalam buku Psikologi Abnormal Klinis Dewasa)
0 komentar:
Posting Komentar