Minggu, 19 Februari 2012

TEKNOLOGI REPRODUKSI CARA FERTILISASI IN VITRO


Image Detail
Pasti kita pernah mendengar istilah bayi tabung. Pada tahun 1978 Dr. Steptue dari Inggris memperkenalkan seorang bayi tabung pertama yang diberi nama Louis Brown. Louis Brown dilahirkan setelah melalui teknik fertilisasi in vitro, yaitu proses pembuahan yang mengaja dilakukan diluar tubuh orangtuanya. Pembuahan dengan teknik in vitro sudah sejak lama dilakukan pada hewan mamalia, dan baru pada tahun 1974 dilakukan pada manusia.

Fertilisasi in vitro atau dikenal dengan teknik bayi tabung sesungguhnya adalah teknologi teknologi reproduksi yang tidak begitu sulit. Prosesnya hampir sama dengan fertilisasi eksternal. Prosesnya hampir sama. Sel-sel telur yang akan dibuahi diambil dari ibu. Sel telur tersebut diseleksi untuk diambil yang mutunya paling baik. Sperma juga diambil dari ayah. Sel telur dan sperma kemudian dipertemukan dalam cawan petri yang berisi medium nutrien. Keadaan medium nutrien disesuaikan dengan keadaan seperti di dalam tubuh. Sperma akan membuahi sel telur dan terbentuklah zigot. Zigot berkembang menjadi embrio. Setelah embrio berumur 2 – 5 hari, embrio ditanam (nidasi) di dinding rahim (uterus). Embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim sampai siap untuk dilahirkan.

Pada tanggal 26 Agustus 1997 Rumah Sakit Umum Pusat  (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta berhasil mengembangkan bayi tabung kembar tiga. Setelah dipantau perkembangannya dipantau secara intensif selama dua setengah minggu, tim dokter RSUP Dr. Sardjito mengungkapkan keberhasilan program tersebut. Bayi kembar tiga yang terdiri dari satu laki – laki dan dua perempuan itu lahir pada tanggal 10 Februari 1998 memlalui bedah caesar.

Sumber: Buku Biologi. Sumarwan. Sumartini, Kusmayadi.

1 komentar: