Minggu, 11 Maret 2012

ARTI “TERBUKA” DARI IDEOLOGI

Arti “terbuka” dari ideologi ditentukan oleh dua hal, pertama bersifat konseptual (struktur ideologi) dan kedua bersifat dinamis (sifat para penganutnya).

Bersifat Konseptual, yaitu Struktur Ideologi

Menurut Corbett, struktur ideologi tersusun oleh pandangan filsafat tentang alam semesta dan manusia (ontologi), konsep masyarakat ideal yang dicita-citakan (epistemologi), dan metodologi untuk mencapainya (metode berfikir). Ketiga unsur tersebut akan selalu terhubung dengan relasi heuristik (relasi inovatif), yaitu apabila pandangan filsafatnya mengenai alam semesta dan manusia bersifat tertutup, maka cita-cita instrinsiknya dengan sendirinya bersifat tertutup, sehingga akan tertutup pula metode berfikirnya.

Demikian sebaliknya, apabila ajaran ontologis-nya bersifat terbuka, maka cita-cita intrinsik dan maupun metode berfikirnya berturut-turut bersifat terbuka pula. Struktur ideologi ada kalanya bersifat tertutup, yaitu apabila:

  1. Di antara pada penganut atau pendukung terjadi konflik antara kelompok ortodoksi yang dominan dan kelompok progresif yang tertekan dalam menghadapi persoalan perlu tidaknya melakukan penyesuaian ideologis dengan tuntutan kemajuan zaman.
  2. Para pendukung ideologi, dalam hal ini yang menyelenggarakan pemerintahan negara tidak lagi bekerja demi terwujudnya kebersamaan-hidup ideal, melainkan telah berubah menjadi demi mempertahankan kekuasaan pemerintah yang diembannya. Bila hal ini terus dibiarkan, niscaya akan timbul konflik internal dan selanjutnya dapat merebak menjadi konflik terbuka.

Bersifat Dinamis, yaitu Sikap Para Penganutnya

Bahwa ideologi yang bersifat abstrak, niscaya membutuhkan subjek pengamal/pelaksana, yaitu sejumlah penganutnya atau pendukung yang mengidentifikasi hidupnya dengan ideologi yang dianutnya, menerima kebenarannya, berjuang, dan bekerja dengan setia untuknya. Pencapaian kebersamaan-hidup ideal membutuhkan perjuangan panjang dan generasi ke generasi dalam sistem sosial yang niscaya bersifat terbuka dengan perubahan zaman.

Salah satu sifat bawaan ideologi adalah terbuka, artinya demi terwujudnya cita-cita intrinsiknya ideologi itu harus senantiasa berkemampuan menanggapi tuntutan kemajuan zaman. Sifat ideologi yang terbuka dan berdaya aktif tersebut menunjukkan bahwa pada kenyataannya yang aktif melaksanakan perwujudan yang secara konkrit mewujudkan sifat terbuka sesungguhnya adalah para pendukung.

Sumber: Abdulkadir Besar dalam “Media Kajian dan Implementasi Pancasila” Lembaga Pengakajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara (LPPKB), Jakarta, Edisi Tahun I, Januari-April 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar