Senin, 12 Maret 2012

COST BENEFIT ANALYSIS

Analisis manfaat-biaya merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui besaran keuntungan/kerugian serta kelayakan suatu proyek. Dalam perhitungannya, analisis ini memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan suatu program. Dalam analisis benefit dan cost perhitungan manfaat serta biaya ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Analisis ini mempunyai banyak bidang penerapan. Salah satu bidang penerapan yang umum menggunakan rasio ini adalah dalam bidang investasi. Sesuai dengan denganmaknat ekstualnya yaitu benefit cost (manfaat-biaya) maka analisis ini mempunyai penekanan dalam perhitungan tingkat keuntungan/kerugian suatu program atau suatu rencana dengan mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan serta manfaat yang akan dicapai. Penerapan analisis ini banyak digunakan oleh para investor dalam upaya mengembangkan bisnisnya. Terkait dengan hal ini maka analisis manfaat dan biaya dalam pengembangan investasi hanya didasarkan pada rasio tingkat keuntungan dan biaya yang akan dikeluarkan atau dalam kata lain penekanan yang digunakan adalah pada rasio finansial atau keuangan.


Dibandingkan penerapannya dalam bidang investasi, penerapan Benefit Cost Ratio (BCR) telah banyak mengalami perkembangan. Salah satu perkembangan analisis BCR antara lain yaitu penerapannya dalam bidang pengembangan ekonomi daerah. Dalam bidang pengembangan ekonomi daerah, analisis ini umum digunakan pemerintah daerah untuk menentukan kelayakan pengembangan suatu proyek. Relatif berbeda dengan penerapan BCR di bidang investasi, penerapan BCR dalam proses pemilihan suatu proyek terkait upayapengembangan ekonomi daerah relatif lebih sulit. Hal ini dikarenakan aplikasi BCR dalam sektor publik harus mempertimbangkan beberapa aspek terkait social benefit (social welfare function) dan lingkungan serta tak kalah penting adalah faktorefisiensi. Faktor efisiensi mutlak menjadi perhatian menimbang terbatasnya dana dan kemampuan pemerintah daerah sendiri. Secara terinci aspek-aspek tersebut juga mempertimbangkan dampak penerapan suatu program dalam masyarakat baik secara langsung (direct impact) maupun tidak langsung (indirect impact) faktor eksternalitas, ketidakpastian (uncertainty), risiko (risk) serta shadow price. Terkait perhitungan risiko dan ketidakpastian, hal ini dapat diatasi dengan menggunakan asuransi dan melakukan lindung nilai (hedging). Efisiensi ekonomi merupakan kontribusi murni suatu program dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sehingga yang menjadi perhatian utama dalam penerapan BCR dalam suatu proyek pemerintah yang berkaitan dengan sektor publik adalah redistribusi sumber daya.

Analisis biaya-manfaat (CBA), kadang-kadang disebut analisis manfaat-biaya (BCA), adalah proses sistematis untuk menghitung dan membandingkan manfaat dan biaya dari proyek untuk dua tujuan: 
  • Untuk menentukan apakah itu adalah investasi yang sehat (pembenaran / kelayakan).
  • Untuk melihat bagaimana membandingkan dengan proyek-proyek alternatif (peringkat / prioritas tugas). Ini melibatkan membandingkan biaya total diharapkan setiap pilihan terhadap manfaat yang diharapkan total, untuk melihat apakah manfaatnya lebih besar daripada biaya, dan seberapa banyak.
CBA adalah terkait dengan, tetapi berbeda dari analisis efektivitas biaya. Dalam CBA, manfaat dan biaya yang dinyatakan dalam bentuk uang, dan disesuaikan dengan nilai waktu dari uang, sehingga semua aliran arus manfaat dan biaya proyek dari waktu ke waktu (yang cenderung terjadi pada titik-titik berbeda dalam waktu) disajikan pada dasar umum dalam hal mereka "nilai sekarang".

Erat terkait, tapi sedikit berbeda, teknik formal meliputi analisis efektivitas biaya, biaya utilitas, analisis dampak ekonomi, analisis dampak fiskal dan Return on Investment Sosial (SROI) analisis.

Konsep Dasar Analisis Cost Benefit Analysis
Keterbatasan anggaran pemerintah merupakan hal yang umum ditemui. Di sisi lain, pemerintahdihadapkan pada berbagai alternatif program yang akan dilaksanakan. Hal tersebutmenyebabkan pemerintah harus jeli dalam menentukan program yang diprioritaskan. Pemilihanprioritas suatu proyek tidak mudah. Dalam memutuskan kelayakan suatu proyek yangberhubungan dengan sektor publik, pemerintah dihadapkan pada banyak pertimbangan danpermasalahan. Dalam hal ini, prioritas yang dipilih harus mempertimbangkan kepentingan publik atau masyarakat umum

Terkait dengan proses pengambilan keputusan mengenai kelayakan suatu proyek atau program,pemerintah memerlukan suatu alat analisis yang mampu digunakan dalam meminimalkankesalahan dalam pemilihan keputusan. Salah satu analisis yang dapat digunakan sebagai alatuntuk memilih program yang layak diprioritaskan adalah dengan menggunakan analisis.

Manfaat Cost Benefit Analysis-Ratio
Terkait dengan penerapan BCR dalam perekonomian suatu daerah, maka sesuai dengan pedoman penyusunan anggaran berbasis kinerja, pemerintah harus menentukan target kinerja.Target tersebut ditetapkan berdasarkan prioritas tertentu. Dalam hal ini, BCR tidak hanyamembantu pengambil kebijakan untuk memilih alternatif terbaik dari pilihan yang ada, yang dalamhal ini pemilihan alternatif terbaik dilakukan berdasarkan alasan perbandingan antara life cycle’s benefit dengan biaya yang dikeluarkan, melainkan juga dapat membandingkan alternatif-alternatif tersebut. Analisis BCR masih dapat diterapkan ketika suatu proyek telah diputuskan untuk dilakukan, sehingga manfaat yang kedua dari dilakukannya analisis BCR adalah dapat mengontrol perkembangan dari proyek yang bersangkutan pada tahun-tahun ke depan. Manfaat ketiga dari penerapan BCR adalah BCR dapat digunakan untuk evaluasi suatu proyek yang telah selesai dikerjakan. Tujuan dilakukannya evaluasi ini adalah untuk mengetahui kinerjasuatu proyek dan hasil analisis yang telah dilakukan dapat digunakan untuk perbaikan program yang selanjutnya.

Berdasarkan hasil analisis ini, pemerintah dapat menentukan pilihan yang tepat dan anggaran dapat dialokasikan secara efektif. Pemilihan alternatif dan penentuan prioritas ini berkontribusipada pencapaian anggaran berbasis kinerja, yang merupakan salah satu pilar reformasianggaran. Telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa landasan utama penetapan suatu proyekdalam kapasitas pengembangan daerah tidak mutlak hanya dilakukan berdasarkan
variabel manfaat dan biaya.


Dalam pengembangan ekonomi suatu wilayah, analisis utama yang harus dikedepankan oleh pemerintah daerah adalah sejauh mana kontribusi suatu proyek dalamkomunitas dan ekonomi lokal suatu wilayah.Secara umum, BCR dapat membantu penggunanya untuk:
  1. Membantu dalam proses pengambilan keputusan.
  2. Menambah alternatif atau pilihan.
  3. Mengurangi biaya alternatif yang tidak efektif.

1 komentar: