Senin, 05 Maret 2012

KARAKTERISTIK BAWAAN MANUSIA

Akibat oleh cara berevolusi spesies kita, ada banyak kemampuan kecenderungan, dan sifat yang sudah ada sejak lahir atau berkembang secara cepat seiring dengan kematangan. Sifat-sifat ini tidak hanya mencakup sifat yang tampak jelas seperti kemampuan berdiri di atas kedua kaki, atau memegang benda dengan telunjuk dan ibujari, nemun juga mencakup sifat yang tidak begitu tampak jelas. Berikut ini beberapa contohnya:

refleks bayi
bayi yang lahir dibekali dengan sejumlah refleks-respons yang sederhana dan otomatis terhadap suatu rangasangan khusus. Sebagai contoh, semua bayi akan menghisap sesuatu yang diletekkan di bibirnya. Dibantu dengan aktivitas menyusui. Refleks ini akan meningkatkan peluang untuk bertahan hidup.

Minat terhadap hal-hal baru
menusia serta berharga spesies lainnya cenderung berminat pada sesuatu yang baru. Setelah makan malam. Seekor tikus yang diletakkan di dalam labirin akan memilih menjelajahi daerah yang belum dikenalnya daripada berkeliaran menjelajahi daerah yang belum dikenalnya daripada berkeliaran di daerah yang sudah dikenalnya. Bayi menusia memperlihatkan minat yang luar biasa besar dalam mengamati dan mendengarkan berbagai hal yang tidak dikenalnya yang tentu saja mencakup hampir semua aspek di dunia ini. Seorang bayi bahkan akan berhenti menyusu ketika ia melihat seseorang yang asing.

Hasrat untuk menjelajah dan memanipulasi objek
kecenderungan bawaan ini dimiliki oleh semua burung dan mamalia. Primata, khususnya gemar memainkan benda-benda, memisah-misahkan, dan memeriksanya, hanya sekedar untuk memperoleh kesenangan belaka (Harlow, Harlow, & Meyer. 1950). bayi mengguncang-guncangan mainan, memukul-mukulkan botol susu, dan menangkap apa pun yang diletakkan di tangan kecilnya. Pada manusia, dorongan alami untuk memegang benda-benda yang menarik ini dapat sedemikian besar, sehingga perintah “jangan sentuh” sering diabaikan oleh anak-anak, pengunjung meseum, dan orang-orang yang berbelanja.

Impuls untuk bermain
lihatlah anak kucing, anak singa, anak anjing, dan anak panda, serta semua hewan primata muda, yang akan bermain-main dan saling menerkam satu sama lain sepanjang hari, hingga lapar, atau waktu tidur datang. Bermain dan bertualang mungkin suatu bentuk adaptasi biologis karena hal ini membantu anggota spesies menemukan makanan juga belajar mengelola lingkungannya. Sesungguhnya, berbagai spesies hewan muda menikmati latihan bermain, suatu perilaku yang akan digunakan untuk tujuan-tujuan penting ketika beranjak dewasa (Vandenberg, 1985). Anak kucing. Misalnya, senang mengejar dan menerkam bola benang rajutan. Pada manusia, bermain mengajarkan kepada anak cara bergail denga orang lain dan memberi mereka kesempatan untuk mempraktekkan keterampilan motorik dan bahasa (Pellegrini & Galda, 1993).

keterampilan kognitif dasar
banyak ahli psikologi evolusi yakni bahwa ketika lahir, manusia juga dibekali denga model-model mental yang dapat memudahkannya mempelajari menginterprestasikan ekspresi dan bahasa tubuh manusia lain, mengenali wajah, memahami hal yang dipikirkan atau dirasakan orang lain. Membedakan tumbuhan dari hewan, membedakan terbatas, yang dibuat pada suatu tertentu. Kematangan ini sangat penting artinya, kecuali beberapa ungkapan yang sudah pasti (“Apa Kabar?” atau “ Ah, aku bosan”). Kebanyakan ungkapan yang kita buat ataupun kita dengan kelak dengar kelak adalah sesuatu yang baru. Sebagai contoh, dalam buku ini. Anda akan menemukan sedikit kalimat, jika ada. Yang pernah ada dengan atau baca sebelumnya dalam bentuk yang sama. Anda masih dapat memahami apa yang sedang anda baca, namun demikian anda dapat membuat kalimat-kalimat batu buatan sendiri yang memiliki arti yang sama.

Sumber: Carole Wade, Carol Travris. 2007. Psikologi. Jilid 1. Edisi kesembilan. Penerbit Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar