Para
ahli sosiologi agama mengkaji hubungan antara agama dan perubahan
sosial. Ada yang berpendapat, misalnya, bahwa agama menghambat
perubahan sosial. Pandangan ini tercermin dari ucapan Marx bahwa
“agama adalah candu bagi rakyat”; menurutnya karena ajaran
agamalah maka rakyat menerima saja nasib buruk mereka dan tidak
tergerak untuk berbuat sesuatu untuk memperbaiki keadaan. Pandangan
ini ditentang ahli sosiologi lain, yang menunjukkan bahwa dalam
banyak masyarakat kaum agama merupakan kekuatan revolusioner yang
memimpin gerakan dalam banyak masyarakat kaum agama merupakan
kekuatan revolusioner yang memimpin gerakan sosial untuk mengubah
masyarakat. Contoh yang dapat diajukan untuk mendukung pendapat
demikian ialah, antara lain, berbagai gerakan perlawanan kaum ulama
di tanah air kita terhadap demikian ialah mengubah masyarakat. Contoh
yang dapat diajukan untuk mendukung pendapat demikian ialah, antara
lain, berbagai gerakan perlawanan kaum ulama di tanah air kita
terhadap penjajahan Belanda, kepeloporan para rohaniwan Katolik di
Polandia terhadap rezim komunis, dan gerakan para Ayatollah yang
berhasil menjatuhkan rezim Shah Iran. Kita tentu masih ingat pula
tesis Weber, yang intinya ialah bahwa perkembangan semangat
kapitalisme di Eropa Barat berhubungan secara erat dengan
perkembangan etika Protestan.
Dalam
banyak masyarakat perubahan sosial sering diiringi dengan gejala
sekularisme, yang oleh Giddens (1989:451) didefinisikan sebagai
proses melalui mana agama kehilangan perngaruhnya terhadap berbagai
segi kehidupan manusia dan oleh Light, Keller dan Calhoun (1989)
didefinisikan sebagai proses melalui mana perhatian manusia beserta
institusinya semakin tercurahkan pada hal duniawi dan perhatian
terhadap hal yang bersifat rohaniah semakin tersurahkan pada hal
duniawi dan perhatian terhadap hal yang bersifat rohaniah semakin
berkurang. Para ahli ahli sosiologi mengemukakan bahwa proses ini
sering kali memancing reaksi dari kalangan agama, yang dapat
berbentuk perlawanan maupun penyesuaian diri.
Kisah
perlawanan agama perubaha sosial dapat kita temukan dalam sejarah
berbagai masyarakat. Revolusi yang berlangsung di Iran di bawah
pimpinan Ayatollah Khomeini, misalnya merupakan reaksi terhadap
perubahan cepat yang terjadi dalam masyarakat. Perubahan sosial yang
terjadi dalam masyarakat kita telah diiringi dengan peningkatan
kegiatan keagamaan di kalangan umat Islam.
Dampak
perubahan sosial dapat pula berwujud dalam perubahan pada agama.
Bellah (1964) misalnya mengemukakan bahwa dalam agama secara terhadap
berlangsung evolusi ke arah diferensiasi, kekomprehensifan, dan
rasionalitas yang lebih besar.
Sumber:
Pengantar Sosiologi, edisi revisi. Kamanto Sunarto.
0 komentar:
Posting Komentar