Kumpulan Materi - Rogers
tidak mengemukakan teori clinet-cendetered
sebagai suatu pendekatan terapi yang tetap dan tuntas. Ia
mengharapkan orang lain akan memandang teorinya sebagai sekumpulan
prinsip percobaan yang berkaitan dengan perkembangan proses terapi,
dan bukan sebagai suatu dogma. Rogers (1974, hlm. 213-214)
mengurraikan ciric-ciri yang membedakan pendekatan clinet-cendetered
dari pendekatan-pendekatan lain. Berikut adaptasi dari uraian Rogers.
Pendekatan
client-centered
difokuskan pada tanggung jawab dan kesanggupan klien untuk menemukan
cara-cara menghadapi kenyataan secara lebih penuh. Klien, sebagai
orang yang paling mengetahui dirinya sendiri adalah orang yang harus
menemukan tingkah laku yang lebih pantas bagi dirinya.
Pendekatan
client-centered menemukan
dunia fenomenal klien. Dengan empati yang cermat dan dengan usaha
untuk memahami klien. Dengan empati yang cermat dan dengan usaha
memahami kerangka acuan internal klien, terapi memberikan terutama
pada persepsi diri klien dan persepsinya terhadap dunia.
Prinsip-prinsip psikoterapi yang sama diterapkan pada semua orang
baik yang “normal”, yang “neurotik”, maupun yang “psikotik”.
Berdasarkan konsep bahwa hasrat untuk bergerak menuju kematangan
psikologis berakar dalam manusia, prinsip-prinsip terapi pada taraf
yang relatif normal maupun pada individu yang derajat penyimpangan
psikologisnya lebih besar.
Menurut
pendekatan client-centered,
psikoterapi hanyalah salah satu contoh dari hubungan pribadi yang
konstruktif. Klien mengalami pertumbuhan psikoterapeutik di dalam dan
melalui hubungan dengan seseorang yang membantunya melakukan apa yang
tidak bisa dilakukannya sendiri. Itu adalah hubungan dengan konselor
yang selaras (menyeimbangkan tingkah laku dan ekspresi eksternal
dengan perasaan-perasaan dan pemikiran-pemikiran internal), bersikap
menerima dan empatik yang bertindak sebagai agen perubahan terapeutik
bagi klien.
Rogers
mengajukan hipotesis bahwa ada sikap-sikap tertentu pada terapis
(ketulusan, kehangatan, penerimaan yang nonposesif, dan empati yang
akurat) yang memebentuk kondisi-kondisi yang diperlukan dan memadai
bagi keefektifan terapeutik pada klien. Tetapi client-centered
memasukkan konsep bahwa fungsi terapis adalah tampil langsung danbisa
dijangkau oleh klien serta memuaskan pertahian pada pengalaman di
sini-dan-sekarang yang tercipta melalui hubungan antara klien dan
terapis.
Barangkali
lebih daripada pendekatan tunggal yang lainnya, teori client-centered
dikembangkan melalui penelitian tentang proses dan hasil terapi.
Teori client-centered
bukanlah suatu teori yang tertutup, melainkan suatu teori yang tumbuh
melalui observasi-observasi konseling bertahun-tahun dan yang secara
sinambung berubah sejalan dengan peningkatan pemahaman terhadap
manusia dan terhadap proses terapeutik yang dihasilkan oleh
penelitian-penelitian baru.
Jadi,
terapi client-centered
bukanlah sekumpulan teknik, jugaa bukan suatu dogma. Pendekatan
client-centered, yang
berakar pada sekumpulan sikap dan pekercayaan yang ditunjukkan oleh
terapis, barangkali paling tepat dicirikan sebagai suatu cara ada dan
sebagai perjalanan bersama di mana baik terapis maupun klien
memperlihatkan kemanusiawiannya dan berpartisipasi dalam pengalaman
pertumbuhan.
Sumber:
Buku Teori dan Praktek KONSELING & PSIKOTERAPI. Gerald Corey
0 komentar:
Posting Komentar