Gempa bumi adalah sentakan asli
dari bumi yang bersumber di dalam bumi, merambat melalui permukaan, dan
menembus bumi. Getaran yang merambat melalui permukaan bumi yang disebabkan
oleh kegiatan pabrik, lalu lintas, dan pukulan-pukulan tidak dapat digolongkan
ke dalam gempa walau getaran-getaran ini tercatat oleh alat-alat gempa yang
halus.
Gempa bumi diukur menuru besar
dan intensitasnya. Besarnya gempa bumi adalah sejumlah energi yang dikeluarkan
oleh gempa. Cara yang paling sering dipakai untuk mengukur besar suatu gempa
adalah skala Richeter. Skala ini berdasarkan hitungan jumlah gerakan tanah yang
dicatat oleh seismograf yang diletakkan pada suatu jarak tertentu dari sumber
gempa.
Bentuk kerusakan lingkungan
akibat gempa bumi, antara lain sebagai berikut.
- Jebolnya tanggul (dam) sehingga terjadi bajir.
- Rusaknya fasilitas umum (gedung-gedung, jembatan, jalan raya, dan permukaan).
- Gempa bumi di laut menghasilkan suatu gelombang laut yang sangat besar (tsunami) yang berbahaya bagi permukaan di kawasan pantai serta lalu lintas pelayaran.
- Gempa bumi dapat menghasilkan rusaknya areal pertanian dan perkembunan.
- Gempa perubahan yang tetap pada lapisan-lapisan tanah dan batuan. Pada umumnya, pergeseran lapisan tanah dan batuan akan memberikan dampak kerusakan terhadap segala yang ada di atas permukaan bumi yang sebanding dengan intensitas kekuatan gempanya.
Di Indonesia banyak terdapat
sumber gempa bumi tektonik. Pusat-pusat gempa di Indonesia, antara lain di
Teluk Semangko, daerah selatan. Berdasarkan catatan Direktorat Vulkanologi,
Indonesia rata-rata mengalami guncangan gempa sebanyak 400 kali.
Tanggal
|
Tempat
Kejadian
|
Kekuatan
(Skala Richter)
|
Korban
Jiwa
|
17-07-2006
|
Pangandaran dan sekitarnya, Indonesia
|
6,2
|
Kurang lebih 500 jiwa
|
27-05-2006
|
5,9
|
6.000 jiwa
|
|
26-09-2005
|
Peru
|
7,5
|
4 tewas, 69 luka
|
13-06-2005
|
Chile Utara. Andes
|
7,9
|
8 tewas
|
6-06-2005
|
Kota Karliova, Bingol, Turki
|
5,7
|
37 luka
|
15-04-2005
|
Bandung Selatan, Indonesia
|
5,6
|
Tidak ada korban jiwa
|
30-03-2005
|
Nias, Indonesia
|
8,7
|
296 tewas
|
9-02-2005
|
Barat Laut Port Villa, Vanuatu
|
8,7
|
Tidak ada korban jiwa
|
26-12-2004
|
Samudra Hindia. Lepas pantai barat, Indonesia
|
9,3
|
Lebih dari 150.000 jiwa tewas
|
24-02-2004
|
Maroko
|
6,5
|
674 tewas
|
18-02-2004
|
Neyshaur, Iran, Utara
|
3,6
|
200 tewas, 400 luka
|
30-12-2003
|
Bam, Iran
|
6,3-6,7
|
28.000 tewas
|
Sumber: Buku Mengkaji
Ilmu Geografi 2. Sugiyanto. Danang Endarto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar