Sabtu, 14 April 2012

MENGAPA KITA MENGGUNAKAN UANG


Pada masyarakat yang masih primitif, manusia hanya menggunakan barang yang dihasilkan sendiri. Mereka berproduksi untuk dikonsumsi sendiri. Masyarakat yang demikian disebut masyarakat subsisten.



Semakin lama, kebutuhan manusia semakin meningkat dan beragam sehingga tidak bisa lagi dipengaruhi denga kemampuan sendiri. Untuk dapat memenuhi kebutuhannya., manusia memerlukan orang lain. Hal tersebut terlihat jelas pada pertukaran. Pertukaran adalah kegiatan saling menukarkan barang-barang yang dibutuhkan.



Sebelum ada uang, manusia melakukan pertukaran barang dengan cara barter. Artinya, suatu barang ditukarkan dengan barang lainnya.



Contoh Barter


  1. Seorang petani memerlukan cangkul. Untuk mendapatkan cangkul tersebut, petani dapat menukarkannya dengan beras.
  2. Didik membutuhkan seekor ayam, tetapi di hanya mempunyai sebuah agar bisa ditukarkan dengan durian yang ia miliki. Akan tetapi, didik belum tentu bisa menukarkan duriannya dengan ayam tersebut karena pemilik ayam belum tentu bersedia melakukan pertukaran. Hal itu bisa saja terjadi. Misalnya, pemilik ayam tidak ingin menukarkan ayamnya dengan durian atau pemilik ayam menganggap durian. Didik terlalu kecil untuk ditukarkan dengan ayamnya.


Dari kedua contoh diatas, dapat diketahui bahwa pertukaran seorang barter mengandung banyak kesulitan. Pertukaran secara barter dapat berlangsung apabila penilaian terhadap barang yang akan dipertaruhkan oleh masing-masing pemiliknya sudah sesuai.



Karena pertukaran secara barter mengandung banyak kesulitan, maka untuk mempermudah mendapatkan barang yang diinginkan, manusia menggunakan barang perantara. Barang perantara yang digunakan antara lain beras, besi, senjata, kulit binatang, biri-biri, gandum, jagung, anggur, kuningan, tembaga, perak, dan emas.













Kembali kepada contoh Didik di atas. Karena untuk menukarkan buah durian dengan seekor ayam terasa sulit, maka Didik dapat terlebih dahulu menukarkan duriannya dengan beras. Barulah beras tersebut ditukarkan dengan ayam. Karena beras banyak dibutuhkan, maka menukarkan beras dengan ayam relatif lebih mudah. Oleh kerena itu, pemilik ayam akan menukarkan ayamnya relatif lebih mudah. Oleh karena itu, pemilik ayam akan rela menukarkan ayamnya dengan beras sebab ia yakin bahwa beras lebih mudah ditukarkan dengan durian daripada ayam ditukarkan dengan durian.



Benda jenis logam merupakan barang yang paling banyak digunakan sebagai alat tukar, seperti perak dan emas.



Untuk membawa alat tukar yang terbuat dari logam dalam jumlah banya tentu berat dan sulit. Oleh karena itu, orang mulai me
  1. Seorang petani memerlukan cangkul. Untuk mendapatkan cangkul tersebut, petani dapat menukarkannya dengan beras.
  2. Didik membutuhkan seekor ayam, tetapi di hanya mempunyai sebuah agar bisa ditukarkan dengan durian yang ia miliki. Akan tetapi, didik belum tentu bisa menukarkan duriannya dengan ayam tersebut karena pemilik ayam belum tentu bersedia melakukan pertukaran. Hal itu bisa saja terjadi. Misalnya, pemilik ayam tidak ingin menukarkan ayamnya dengan durian atau pemilik ayam menganggap durian. Didik terlalu kecil untuk ditukarkan dengan ayamnya.
mikirkan pembuatan alat tukar dari logam yang lebih praktis. Inilah cikal bakal adanya uang logam. Kemudian sesuai perkembangan peradaban menggunakan uang kertas.



Syarat-Syarat Barang Perantara (Uang)


Syarat-Syarat benda yang dipilih sebagai barang perantara dalam pertukaran adalah sebagai berikut:

  1. Disenangi umum, artinya benda tersebut dalam penggunaanya dapat diterima secara umum/baik sebagai alat pembayaran, alat penimbun kekayaan, alat mencicit utang, maupun sebagai alat penukar dalam memperoleh barang dan jasa.
  2. Tahan lama, maksudnya benda tersebut tidak musah rusak.
  3. Mudah dipindah-pindahkan, maksudnya benda tersebut dapat dibawa ke mana-mana dengan mudah.
  4. Kualitas barang hampir sama di seluruh tempat.
  5. Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai keseluruhannya.
  6. Mudah disimpan.











Sumber: Buku Ekonomi. Suyanto. Nurhadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar