Minggu, 29 April 2012

PERSPEKTIF FENOMENOLOGIS DAN HUMANISTIK-EKSISTENSIAL


Pendekatan ini lahir atas anggapan dasar psikoanalisis, bahwa setiap hal, termasuk psikopatologi maupun ketidakmampuan fungsional disebabkan oleh kejadian-kejadian yang dihayati buruk di masa lalu. Kejadian-kejadian buruk atau kegagalan-kegagalan berakar dari pelaksanaan peran yang salah kekuatan-kekuatan dalam atau konflik-konflik intrapsikis. Melalui terapi ia dapat belajar untuk memahaminya, dan melalui penyadaran atau Insight akan timbul pembebasan dari permasalahan yang tersembunyi, simtom-simtom, dan kegagalan untuk hidup produktif, kehidupan penuh makna. Pada akhir 1940-an muncul pemikiran baru sebagai alternative berhubungan dengan berbagai hal yang sukar dilaksanakan dan sukat dipahami dari psikoanalisis, misalnya Nondirective counseling, yang kemudian dikenal dengan nama Client-centeredTherapy berdasarkan pemikiran Carl Rogers.

Pemikiran Rogers ini dianggap sebagai wakil yang paling penting untuk terapi-terapi di luar pendekatan psikodinamik, yang klasik/ortodok atau pendekatan psikodinamik yang sekedar berorientasi pada psikoanalisis saja. Banyak jenis terapi yang lain, di antaranya adalah: Ratio-Emotive Therapy dan Ellis, Gestalt-Therapy dari Perls, Logo Therapy dari Frankl, dan Transactional Analysis dari Eric Berne.


Sumber: Pengantar Psikologi Klinis. Edisi revisi. Prof. Dr. SUTARDJO A. WIRAMIHARDJA, Psi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar