Kumpulan Materi - Proses persepsi mempunyai peran dalam pembentukan pemetaan kognitif. Tempat akan mudah diingat apabila tempat tersebut mempunyai makna tertentu. Proses pemberian makna akan terjadi pada persepsi tentang lingkungan yang diamatinya. Seseorang akan mudah mendeskripsikan mengenai suatu tempat.
Demikian pula dengan penciri (“landmark”), seseorang akan memerhatikan mengapa orang lain menunjuk penciri tempat sebagai penciri. Ia akan mengamati penciri tersebut, apabila penciri tersebut mempunyai makna tersendiri baginya, ia dapat mengamati lebih “detail” atau lebih rinci. Tetapi apabila penciri yang diakui oleh banyak orang, maka ia tidak akan mengamati lebih rinci, hanya sekedar tahu bahwa tempat tersebut adalah penciri. Dengan demikian, pemetaan kognitifnya hanya ciri umum yang dimiliki penciri tersebut. Oleh karena itu, persepsi dalam proses pemetaan kognitif menjadi penting. Hal ini dapat dicontohkan pada Pyramid.
Pyramid dikenal di seluruh dunia, dan merupakan “Land Mark” atau penciri Negara Mesir, sehingga apabila orang melihat gambar pyramid maka ia akan mengingatkan Mesir. Apabila pyramid tersebut mempunyai makna tentang pyramid. Dalam hal ini terjadi “mental imagery”, di mana di dalam proses mengingat ditambah dengan informasi yang lebih bermakna. Hasil dari penambahan informasi tersebut maka akan terjadi hubungan asosiatif antara satu objek dengan objek lain. Ingat pyramid maka akan ingat Mesir. Demikian pula dengan penciri kota Bandung adalah Gedung Sate. Namun demikian apabila penciri tersebut kurang bermakna, maka penciri tersebut hanya sekedar diketahui dan mungkin dalam waktu yang lama akan dilupakan.
“Mental imagery” suatu objek yang diberikan makna, dipahami, dan berarti bagi seseorang, maka akan masuk ke dalam proses “Encoding” yang kemudian disimpan sebagai “Schema”. Ketika seseorang akan mendeskripsikan tentang suatu lingkungan, maka ia akan menceritakan sesuai dengan “schema” yang dimilikinya. Proses pembentukan “Schema” dapa tdipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya, serta kelas sosial. Oleh karenanya pembentukan “schema” sangat terkait dalam proses pembentukan pemetaan kognitif.
Sumber: PSIKOLOGI LINGKUNGAN Teori dan Konsep. Prof. Dr. Tb. Zulrizka Iskanda, S. Psi., M. Sc. (Hal 100 – 101)
0 komentar:
Posting Komentar