Kumpulan Materi - Dari sebuah penemuan para arkeolog di dinding gua baru di Spanyol, didapat peninggalan purba berupa lukisan mengenai tata cara pengobatan, antara lain tentang amputasi jari tangan, yang diduga telah berumur 25.000 tahun (para zaman paleoliticum).
Kita tentu tidak tahu pasti apakah bermaksud untuk membuat lukisan tersebut sebagai catatan untuk generasi selanjutnya, tentang bagaimana tatacara pengobatan telah dilakukan pada zamannya, atau sekedar iseng merekam keadaan itu dengan usah payah di dinding batu. Namun para ahli menganggap lukisan tersebut sebagai bukti bahwa RM telah dilaksanakan sejak lama.
Bukti bahwa kegiatan rekam medis mempunyai sejarah yang panjang terlihat dari adanya berbagai jenis peninggalan catatan berupa pahatan, lukisan pada dinding – dinding pyramid, tulang belulang, pohon, daun kering atau papyrus dari zaman Mesir Kuno (±3000 – 2000 tahun SM) yang menunjukkan bahwa dengan meningkatnya peradaban manusia, meningkatkan pula teknik – teknik perekaman informasi di bidang kesehatan dan pengobatan.
Aesculapius, Hippocrates, Galen dan lain – lain telah membuat catatan mengenai penyakit pada kasus – kasus yang ditemuinya. Ciba yang terkenal dengan pengobatan leluhurnya dari ribuan tahun yang lalu tentang pemanfaatan tumbuh – tumbuhan dan binatang untuk kesehatan, juga mempunyai catatan yang baik yang direkam di daun lontar, kertas kulit kayu, dan lain – lain. Avicenna (Ibnu Sina) yang hidup pada tahun 980 – 1037 M banyak menilis buku – buku kedokteran yang berkaitan dengan pengalamannya mengobati pasien.
Di indonsia juga dijumpai hal yang sama dengan adanya resep – resep jamu warisan nenek moyang yang diturunkan dari generasi ke generasi melalui catatan pada daun lontar dan sarana lain yang dapat digunakan sesuai dengan zamannya.
Di London atas anjuran Willian Harvey, rumah sakit St. Batholomous pada abad pertengahan telah melaksanakan rekam medis pada pasien yang dirawat. Usaha ini mendapat perhatian dan dukungan kerajaan.
Pada thun 1913, dokter Franklin H. Martin (ahli bedah), selain menggunakan rekam medis dalam pelayanan kedokteran/kesehatan kepada pasien, juga menggunakan rekam medis sebagai alat untuk pendidikan calon ahli bedah.
Kini, kemajuan perekaman kegiatan di bidang kedokteran/kesehatan ini, tidak saja tertulis di atas kertas, tetapi telah masuk ke cara elektronik seperti computer, microfilm, dan pita suara lain. Dengan demikian dapat dipahami bahwa kegiatan pelayanan rekam medis yang telah dilakukan sejak zaman dulu, sangat berperan dalam perkembangan dunia pengobatan.
Selain itu, orang banyak melupakan peran rekam medis dalam informasi di bidang kesehatan. Informasi apapun yang perlu diketahui di bidang kesehatan dapat digali dari catatan yang ada di dalam rekam medis. Karena itu, organisasi profesi yang bergerak dalam bidang rekam medis. Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia (PORMIKI) yang telah berdiri di Indonesia sekaj tahun 1989, sangat menonjolan aspek informasi ini dalam kegiatannya seperti yang terlihat dari nama organisasi ini.
Pada masa sekarang, terlihat kemajuan yang pesat dalam pengelolaan dan manajemen rekam medis di rumah sakit ataupun praktik pribadi. Bila pada masa lalu terkesan siapa saja dapat ditunjuk untuk mengelola rekam medis di rumah sakit, sekarang diperlukan tenaga professional di bidang ini. Makin disadari RM mempunyai kedudukan yang strategis dalam manajemen RS masa kini.
Dalam UUPK diatur tentang kewajiban dokter dalam membuat RM dalam pelayanan kesehatan dan sanksi hokum bagi dokter yang lalai dalam melaksanakannya.
Sumber: ETIKA KEDOKTERAN & HUKUM KESEHATAN Edisi 4. Prof. dr. M. Jusuf Hanafiah, Sp.OG(K). Prof. dr. Amri Amir, Sp.F.(K), SH. (Hal 63 – 64)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar