MACAM-MACAM MASYARAKAT (COMMUNITY) - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Kamis, 14 September 2017

MACAM-MACAM MASYARAKAT (COMMUNITY)

Kumpulan MateriDalam mengadakan klasifikasi terhadap masyarakat setempat (community) dapat dipergunakan empat kriteria yang saling berhubungan, yaitu

  1. Jumlah penduduk;
  2. Luas, kekayaan, dan kepadatan penduduk daerah pedalaman;
  3. Fungsi-fungsi khusus dari masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat;
  4. Organisasi masyarakat setempat yang bersangkutan.

Kriteria tersebut di atas dapat dipergunakan untuk membedakann antara bermacam-macam jenis community.

Secara garis besar bahwa community dapat dibagi menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat moden.

1) Masyarakat Sederhana

Masyarakat sederhana apabila dibandingkan dengan masyarakat yang kompleks yang terlihat kecil, organisasinya sederhana sedangkan penduduknya tersebar. Kecilnya masyarakat tadi disebabkan oleh perkembangan teknologi yang lambat, pengangkutan dan hubungan yang lambat, memperkcil ruang lingkup hubungan dengan masyarakat lain, teknik berburu dan mengerjakan tanah secara sederhana, serta memperkecil kemungkinan mengadakan eksploitasi.

Kepadatan penduduk sangat tipis dan berpindah-pindahnya masyarakat. Karena tergantung pada kesuburan tanah dan hewan-hewan yang diburu menyebabkan mereka mendiami wilayah yang relative sangat luas walaupun teknik komunikasi masih sederhana. Sosialisasi dari individu-individu lebih mudah karena hubungan yang erat antara warga masyarakat setempat yang sederhana. Kesetiaan dan pengabaian terhadap kelompoknya sangat kuat karena hidupnya tergantung pada kelompoknya. Bahkan mereka merasa bahwa masih ada ikatan keluarga antarmereka.

Dengan adanya pengaruh-pengaruh dari luar, masyarakat yang sederhana tadi mulai mengenal hukum ilmu pengatahan, sistem pendidikan, dan lain-lain.

2) Masyaraakt Modern

a) Masyarakat pedesaan (rural community)

Dalam masyarakat pedesaan antara anggota yang satu dengan yang lain mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam daripada hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian. Walaupun terlihat ada tukang kayu, tukang genting, dan tukang batu bata, dan lain-lain. Akan tetapi, inti pekerjaan penduduknya adalah pertanian. Dalam masyarakat pedesaan tidak akan dijumpai pembagian kerja berdasarkan pad ausia, mengingat kemampuan fisik masing-masing dan juga atas dasar perbedaan kelamin.

Umumnya pada masyarakat pedesaan golongan orang tua memegang peranan penting. Orang-orang akan meminta nasihat pada mereka apabila terdapat kesulitan. Kesukarannya adalah bahwa golongan orang-orang ini sangat berpegang teguh pada tradisi yang kuat sehingga sukar untuk mengadakan perubahan yang nyata. Dalam masyarakat pedesaan, rasa persatuan yang erat menimbulkan saling mengenal dan saling menolong yang akrab. Apabila ditinjau dari sudut pemerintahannya maka hubungan dengan penguasa berlangsung secara tidak resmi. Segala sesuatunya didasarkan atas musyawarah. Di samping itu karena tidak ada pembagian yang tegas semua penguasa sekaligus mempunyai beberapa kedudukan dan peranan yang sama kekali tidak dapat dipisahkan atau paling tidak sukar untuk membedakannya. Pendeknya, segala sesuatu disentralisasikan pada diri kepala desa tersebut.

b) Masyarakat perkotaan (urban community)

Pengertian “kota” disini terletak pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.

Warga masyarakat kota dalam pemenuhan kebutuhan sangat berbeda-beda dengan masyarakat pedesaan. Kalau masyarakat pedesaan lebih mementingkan kebutuhan utama seperti makanan, pakaian, dan perumahan, kebutuhan hidup orang kota sangat berhubungan dengan pandangan masyarakat sekitarnya. Dalam pemenuhan kebutuhan hidup terlihat adanya pembedaan penilaian, orang desa menilai makanan sebgai kebutuhan sosial. Demikian juga dalam hal lainnya, jauh berbeda dengan masyarakat pedesaan.

Beberapa ciri lain yang menonjol pada masyarakat kota antara lain sebagai berikut

  1. Kehidupan keagamaan berkurang apabila dibandingkan dengan didesa.
  2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
  3. Pembagian kerja antara lain warga kota lebih tegas dan mempunyai batas yang nyata.
  4. Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh.
  5. Biasanya menganut jalan pikiran yang rasional.
  6. Adanya pembagian waktu karena adanya jalan kehidupan yang serba cepat.
  7. Perubahan sosial tampak dengan nyata karena biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.







Santoso S. (2004). Dinamika kelompok (Rev. ed.). Jakarta: PT Bumi Aksara. (Hal 85-87)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer