CIRI-CIRI ANAK TUNANETRA - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Selasa, 28 November 2017

CIRI-CIRI ANAK TUNANETRA

a. Buta total

1) Fisik

Kumpulan MateriJika dilihat secara fisik, keadaan anak tunanetra tidak berbeda dengan anak normal pada umumnya. Yang menjadi perbedaan nyata adalah pada organ penglihatannya meskipun terkadang ada anak tunanetra yang terlihat seperti anak normal. Berikut adalah beberapa gejala buta total yang dapat terlihat secara fisik:

· Mata juling;

· Sering berkedip:

· Menyipitkan mata:

· Kelopak mata merah:

· Mata infeksi:

· Gerakan mata tak beraturan dan cepat:

· Mata selalu berair (mengeluarkan air mata); dan

· Pembekakan pada kulit tempat tumbuh bulu mata.

2) Perilaku

Anak tunanetra biasanya menunjukkan perilaku tertentu yang cenderung berlebihan. Gangguan perilaku tersebut bisa dilihat pada tingkah laku anak semenjak dini.

- Menggosok mata secara berlebihan;

- Menutup atau melindungi mata sebelah, memiringkan kepala atau mencondongkan kepala ke depan;

- Sukar membaca atau dalam mengerjakan pekerjaan lain yang sangat memerlukan pengguna mata;

- Berkedip lebih banyak daripada biasanya atau lekas marah apabila mengerjakan suatu pekerjaan;

- Membawa bukunya ke dekat mata;

- Tidak dapat melihat benda-benda yang agak jauh;

- Menyipitkan mata atau mengerutkan dahi;

- Tidak tertarik perhatiannya pada objek penglihatan atau pada tugas-tugas yang memerlukan penglihatan, seperti melihat gambar atau membaca;

- Janggal dalam bermain yang memerlukan kerja sama tangan dan mata; dan

- Menghindar dari tugas-tugas yang memerlukan penglihatan atau memerlukan penglihatan jarak jauh.

- Penjelasan lainnya berdasarkan adanya beberapa keluhan seperti:

1. Mata gatal, panas, atau merasa ingin menggaruk karena gatal;

2. Banyak mengeluh tentang ketidakmampuan dalam melihat;

3. Merasa pusing atau sakit kepala; dan

4. Kabur atau penglihatan ganda

3) Psikis

Bukan hanya perilaku yang berlebihan saja yang menjadi ciri-ciri anak tunanetra. Dalam mengembangkan kepribadian, anak-anak ini juga memiliki hambatan.

Berikutnya adalah beberapa ciri psikis anak tunanetra:

  • Perasaan mudah tersinggung
Perasaan mudah tersinggung yang dirasakan oleh tunanetra disebabkan kurangnya rangsangan visual yang diterimanya sehingga dia merasa emosional ketika seseorang membicarakan hal-hal yang tidak bisa dia lakukan. Selain itu, pengalaman kegagalan yang kerap dirasakannya juga membuat emosinya semakin tidak stabil.
  • Mudah curiga
Sebenarnya, setiap orang memiliki rasa curiga terhadap orang lain. Namun, pada tunanetra rasa kecurigaannya melebihi pada umumnya. Kadang, dia selalu curiga terhadap orang yang ingin membantunya. Untuk mengurangi atau menghilangkan rasa curiganya, seseorang harus melakulan pendekatan terlebih dahulu kepadanya agar dia juga mengenal dan mengerti bahwa tidak semua orang itu jahat.
  • Ketergantungan yang berlebihan
  • Anak tunanetra memang harus dibantu dalam melakukan suatu hal, namun tak perlu semua kegiatan Anda membantunya. Kegiatan tersebut, seperti makan, minum, mandi, dan sebagainya. Mungkin yang perlu Anda lakukan adalah mengawasinya saat dia melakukan hal itu agar tidak terjadi hal yang membayakan dirinya. Salah satu contohnya jatuh di kamar mandi.

b. Low Vision

  • Menulis dan membaca dengan jarak yang sangat dekat;
  • Hanya dapat membaca huruf yang berukuran besar;
  • Mata tampak lain, terlihat putih di tengah mata (katarak), atau kornea (bagian bening di depan mata) terlihat berkabut;
  • Terlihat tidak menatap lurus ke depan;
  • Memicingkan mata atau mengerutkan kening, terutama di cahaya terang atau saat mencoba melihat sesuatu;
  • Lebih sulit melihat pada malam hari daripada siang hari; dan
  • Pernah menjalani operasi mata dan atau memakai kacamata yang sangat tebal, tetapi masih tidak dapat melihat dengan jelas.





Sumber: Smart A. (2010). Anak cacat bukan kiamat: metode pembelajaran & terapi untuk anak berkebutuhan khusus. Yogyakarta: Katahati. (Hal. 37-41)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer