KRITERAI AUTISME MASA KANAK - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Minggu, 12 November 2017

KRITERAI AUTISME MASA KANAK

Kumpulan MateriJika orangtua mengetahui kriteria anak autis sejak dini maka gejala anak autis dapat dengan mudah dideteksi. Berikut ini kriteria autisme masa kanak-kanak.

1. Harus ada minimum dua gejala dari (a), dan masing-masing satu gejala dari (b) dan (c).

a. Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal-balik.
  • Tidak mampu menjalani interaksi sosial yang memadai, seperti kontak mata sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, dan gerak-geriknya kurang tertuju.
  • Tidak dapat bermain dengan teman sebaya.
  • Tidak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain.
  • Kurangnya hubungan sosial dan emosional yang timbal-balik.

b. Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi.

  • Bicara terlambat atau sama sekali tidak berkembang (tidak ada usaha untuk mengimbangi komunikasi dengan cara lain selain bicara ).
  • Jika bisa bicara, bicaranya tidak dipakai untuk komunikasi.
  • Sering menggunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang
  • Cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif, dan kurang bisa meniru.

c. Suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dalam perilau, minat, dan kegiatan.

  • Mempertahanan satu permintaan atau lebih, dengan cara yang khas dan berlebihan.
  • Terpaku pada satu kegiatan yang ritualistik atau rutinitas yang tidak ada gunanya.
  • Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan diulang-ulang.
  • Seringkali sangat terpukau pada benda.

2. adanya keterlambatan atau gangguan dalam interaksi sosial, bicara dan berbahasa , dan cara bermain yang kurang variatif sebelum umur tiga tahun.


3. Tidak disebabkan oleh sindrom rett atau gangguan distegratif masa kanak-kanak.

Dengan mempelajari kriteria diagnostik DSM IV, orangtua bisa mengiagnosis sendiri, apakah anaknya autis atau tidak.

Seorang ibu yang berpengalaman dan cermat tentu bisa melihat perubahan pada anaknya jika sesuatu terjadi, seperti jika bayinya menolak kontak mata, lebih senang main sendiri, tidak responsif terhadap suara, dan bicaranya tidak berkembang normal.

Kandang-kadang anak autis pun dapat berkembang normal. Namun, pada usia tertentu terjadi gangguan perkembangan dan akhirnya mengalami kemunduran. Jika kondisi ini terjadi, orangtua harus mencurigainya dan waspada. Segera konsultasikan dengan ahlinya untuk menghindari kesalahan diagnosis.

Memang, terkadang kesalahan diagnosis masih terjadi. Hal ini disebabkan seringnya gangguan atau penyakit lain yang menyertai autisme, misalnya hiperaktivitas, epilepsi, retardasi mental, dan sindrom down. Seringkali perhatian tertuju pada gangguan penyerta sehingga gangguan autisme sendiri luput terdiagnosis. Tentu, hal ini merugikan karena terapi atau penatalaksanaan akhirnya hanya tertuju pada gangguan penyerta.







Sumber: Danuatmaja B. (2003). Terapi anak autis di rumah. Jakarta: Puspa Swara, Anggota Ikapi. (Hal. 2-3)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer