TUNARUNGU - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Sabtu, 25 November 2017

TUNARUNGU

Kumpulan MateriTunarungu adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebut kondisi seseorang yang mengalami gangguan dalam indra pendengaran. Pada anak tunarungu, ketika dia lahir dia tidak bisa menangis. Meskipun menggunakan cara ada sekalipun, misalkan adat Jawa yaitu dengan cara digeblek atau si bayi dibuat keget agar menangis.


Pada anak tunarungu, tidak hanya gangguan pendengaran saja yang menjadi kekurangannya. Sebagaimana kita semua tahu, kemampuan berbicara seseorang juga dipengaruhi seberapa sering dia mendengarkan pembicaraan. Namun, pada anak tunarungu tidak bisa mendengarkan apa pun sehingga dia sulit mengerrti percakapan yang dibicarakan orang. Dengan kata lain, dia pun akan mengalami kesulitan di dalam berbicara.


Agar bisa terus berkomunikasi dengan orang lain, penderita tunarungu ini harus menggunakan bahasa isyarat. Sama seperti anak normal lainnya, anak tunarungu juga memiliki kelebihan dan bakat yang bila digali bisa membuat mereka sukses.


Adapun ciri-ciri tunarungu adalah sebagai berikut:


  • Kemampuan bahasanya terlambat;
  • Tidak bisa mendengar;
  • Lebih sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi;
  • Ucapan kata yang diucapkan tidak begitu jelas;
  • Kurang/tidak menanggapi komuniasi yang dilakukan oleh orang lain terhadapnya;
  • Sering memiringkan kepala bila disuruh mendengar;
  • Keluar nanah dari kedua telinga; dan
  • Terdapat kelainan organis telinga.

Menurut beberapa ahli, tunarungu dapat disebabkan oleh enak faktor: (1) keturunan; (2) penyakit bawaan dari pihak ibu; (3) komplikasi selama kehamilan dan kelahiran; (4) radang selaput otak (meningitis); (5) otitis media (radang pada telinga); dan (6) penyakit anak berupa radang atau luka-luka. Namun, penyebab keturunarunguan paling banyak adalah keturunan dari pihak ibu dan komplikasi selama kehamilan.


a. Faktor Internal


  • Faktor keturunan dari salah satu atau kedua orangtua yang mengalami tunarungu;
  • Penyakit campak Jerman (Rubella) yang diderita ibu yang sedang mengandung; dan
  • Keracunan darah atau Toxaminia yang diderita ibu yang sedang mengandung.


b. Faktor Eksternal


  • Anak mengalami infeksi saat melahirkan. Misalnya anak tertular herpes impleks yang menyerang alat kelamin ibu;
  • Meningitis atau radang selaput otak yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang labyrinth (telinga dalam) melalui sistem sel-sel udara pada telinga tengah; dan
  • Radang telinga bagian tengah (otitis media) pada anak. Radang ini mengeluarkan nanah, yang menggumpal dan mengganggu hantaran bunyi.







Sumber: Smart A. (2010). Anak cacat bukan kiamat: metode pembelajaran & terapi untuk anak berkebutuhan khusus. Yogyakarta: Katahati. (Hal. 34-35)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer