SEJARAH DIABETES - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Jumat, 09 Maret 2018

SEJARAH DIABETES

Kumpulan MateriGejala banyak kencing dan haus, yang kemungkinan besar adalah diabetes, dilaporkan dalam sebuah catatan zaman Mesir kuno tahun 1550 sebelum Masehi. Catatan ini ditemukan pada tahun 1862 oleh seorang ahli Mesir kuno dari Jerman, Georg Ebers, dan kemudian disebut sebagai The Ebers Papyrus

Istilah “diabetes” pertama kali dipakai oleh Arteus dari Cappadocia pada abad ke-2, yang dalam bahasa Yunani berarti siphon (air yang terus keluar melalui tubuh manusia atau banyak kencing). Artaeus menggambarkan orang yang terkena penyakit ini merasa haus yang berlebihan, banyak kencing, dan besar badan menurun. Dikatakan olehnya, tubuh makin habis mencair dan si pasien tidak hentinya memproduksi air keluar. 

Pada abad ke-5, seorang dokter di India bernama Susruta melaporkan kencing pasien diabetes yang dikerumuni banyak semut. Pada abad ke-17, Eropa mulai mengenal luas penyakit ini. Seorang dokter inggris, Thomas Willis (1621-1675), dokter pribadi Raja Charles II, meneukan rasa manis pada urine pasien dengan mencicipinya. Seabad kemudian, dokter di Liverpool Maathew Dobson (1735-1784) melaporkan rasa manis di urine dan darah adalah gula. Pada 1809, John Rollo untuk pertama kalinya menambahkan istilah “mellitus” pada penyakit ini, yang dalam bahasa Yunani dan Latin berarti madu atau manis. 

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh ahli faat di Prancis, Claude Bernard (1813-1878), menemukan glukosa tubuh di timbun di hati sebagai glikogen. Pada 1889, Oskar Minkowsk (1858-19310 dan Joseph von Mering (1949-1908) dri Strasbourg menemukan adanya hubungan antara tesis doktornya pada 1869 di Berlin, menemukan sel-sel pada jaringan pankreas yang menghasilkan hormon yang menurunkan glukosa. Sel-sel ini sekarang disebut sebagai the islets of Langerhans. Pada awal abad ke-20 beberapa sarjana, termasuk Geor Zuelzer dari Berlin, Nicolas Paulesco dari Roma, serta Ernest Scott dan Israel Kleiner dari Amerika, secara bersama menemukan ekstrak pankreas yang bisa menurunkan glukosa darah. 

Sekalipun penyakit diabetes sudah dikenal sejak 2000 tahun yang lalu, baru 100 tahun terakhir ini kita bisa mengatasi atau mengobati diabetes dengan lebih baik. Dulu, sebelum ditemukan obat insulin, penderita diabetes, terutama yang tipe 1, tidak akan dapat bertahan hidup lebih dari satu tahun. Beruntung sekali pada musim panas 1921, seorang dokter spesialis beda muda dari Universitas Toronto yang bernama Dr. Frederick G. Banting (1981-1941) bersama mahasiswa asistennya, Charles Best (899-1978), berhasil menemukan insulin dalam penelitian mereka. Penelitian ini dilakukan di laboratorium dari ahli fisiologi J.JR Macleod (1876-1935) yang dibantu oleh asistennya, seorang ahli biokimia bernama James B. Collip (1892-1965). Pada tahun 1923, Banting dan Macleod memperoleh hadiah Nobel dalam bidang kedokteran berkat penemuan ini. Kedua orang ini kemudian membagi penghargaan luar biasa ini dengan rekan mereka, Best dan Collip. 

Namun, para ahli kemudian sadar bahwa insulin saja tidak cukup untuk menyembuhkan diabetes. Meskipun bermanfaat sekali untuk mempertahankan hidup pasien, suntikan harus dilakukan seumur hidup. Dan kerja insulin yang singkat serta tidak diketahuinya dosis yang tepat memunculan masalah baru. Para dokter pada era 1920-an juga berdebat tentang penting atau tidaknya control glukosa darah yang baik. Ketika itu, orang tidak percaya bahwa diet dan olahraga sungguh penting dan beranggapan bahwa satu-satunya obat diabetes adalah insulin. Pada 1930-an dan 1940-an, baru ditemukan insulin yang dapat bekerja dalam waktu lama (selama satu hari penuh). 

Sampai sekarang, telah ditemukan bermacam-macam insulin dengan cara kerja yang berbeda, sehingga penanganan pasien diabetes tipe 1 menjadi makin sempurna. Selain itu, bagi pengidap diabetes tipe 2, control gula menjadi jauh lebih baik dengan pemakaian kombinasi tablet dan suntian insulin. 



Sumber: Tandra H. (2007). Segala sesuatu yang harus anda ketahui tentang diabetes panduan lengkap mengenal dan mengatasi diabetes dengan cepat dan mudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama anggota IKAPI (Hal. 6-7).

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer