PSIKOLOGI DIFERENSIAL - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Minggu, 20 Mei 2018

PSIKOLOGI DIFERENSIAL

Kumpulan MateriDi samping psikologi umum yang perkembangan didasari temuan-temuan eksperimen dan penelitian, berkembanglah atau psikologi khusus. William Stern, seorang sarjana Jerman, memberikan dasar yang kuat pada psikologi diferensial ini. Dalam bukunya Die Differentielle Psychologie yang terbit tahun 1900, ia mengulas secara sistematik bidang-bidang dan metode dari psikologi khusus. Melalui psikologi khusus ini berkembanglah psychotechnick yang kemudian terkenal dengan nama psikometri psychotechnick yang kemudian terkenal dengan psikometri, yaitu cabang psikologi yang berupaya mempelajari dan mengukur gejala-gejala psikis yang khas dari seseorang. Cabang psikologi ini menekankan keunikan seseorang, menekankan adanya perbedaan antarmanusia. Perbedaan antarmanusia diupayakan untuk dapat diukur dengan menggunakan alat-alat ukur yang kemudian dikenal sebagai tes psikologik. Mula-mula tes psikologik yang dikembangkan pada permulaan Abad ke-20 ini mengukur inteligensi dan kemampuan mental lainnnya. Tes inteligensi yang pertama dikembangkan oleh Binet dan Simon di Perancis, sebagai pelaksanaan dari tugas pemerintah Perancis untuk mengembangkan alat ukur yang ebedakan anak-anak yang normal dari yang leah ingatan. Tes inteligeni ini kemudian diadaptasi dan dikembangkan di negara-negara lain, juga di Amerika Serikat. Di sini tes inteligensi dari Binet dan Simon dikembangkan oleh Terman dan Merrill sehingga tes itu dikenal sebagai Terman-Merrill Inteligence Test. 

Pada Perang Dunia I (1914) para sarjana psikologi di Amerika Serikat mendapatkan tagas untuk mengembangkan tess inteligensi yang digunakan untuk menyeleksi anggota tentaranya. Tes yang dikembangkan dikenal dengan naa Army Alpha Test (untuk yang dapat membaca) dan Army Beta Test (untuk mereka yang buta aksara). 

Setelah Perang Dunia I ini prikometri berkembang dengan sangat pesat. Tes-tes psikologik mulai digunakan dalam seleksi tenaga kerja oleh perusahaan. Setelah tes inteligensi dan tes kemampuan dikembangkan juga tes lain yang mengukur kepribadian dan minta seseorang. Dewasa ini tes-tes psikologik selain digunakan untuk seleksi tenaga kerja juga digunakan untuk penyulihan dan bibingan kejuruan dalam rangka rehabilitasi ( jika tenaga kerja mengalami cacat dalam pekerjaan dan harus pindah kerja) dan pengembangan karier tenaga kerja (mutasi dan promosi). 

Penekanan perbedaan antarmanusia ini mendapat perhatian pula dalam menyusun dan menetapkan insentif bagi para tenaga kerja agar mereka mempertahankan atau meningkatkan motivasi kerja mereka. 






Sumbe: Munandar, Ashar S. (2006). Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: Penerbit UI. (Hal 8-9)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer