Reality therapy pada dasarnya tidak mengatakan bahwa perilaku individu itu sebagai perilaku yang abnormal. Konsep perilaku menurut konseling realitas lebih dihubungkan dengan berperilaku yang tepat atau berperilaku tidak tepat. Menurut Glasser, individu yang berperilaku tidak tepat itu disebabkan oleh ketidakmampuannya dalam memuaskan kebutuhannya, akibat kehilangan “sentuhan” dengan realitas objektif, dia tidak dapat melihat sesuatu sesuai dengan realitasnya, tidak dapat melakukan atas dasar kebenaran, tanggung jawab dan realitas.
Meskipun konseling realitas tidak
menghubungkan perilaku manusia dengan gejala abnormalitas, perilaku bermasalah
dapat disepadankan dengan istilah yang dikemukakan Glasser yaitu identitas
kegagalan. Identitas kegagalan itu ditandai dengan keterasingan, penolan diri dan irrasionalitas, perilaku kaku, tidak objektif, lemah, tidak bertanggung
jawab, kurang percaya diri dan menolak kenyataan.
Sumber: PSIKOLOGI
KONSELING, Edisi Ketiga. Latipun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar