Arlow salah seorang penganut
psikoanalisis mengemukakan bahwa konseling dilaksanakan melalui empat tahap,
yaitu tahap pembukaan, pembukaan transferensi, bekerja melalui transferensi,
dan pemecahan transferensi.
Tahap pembukaan
Tahap pembukaan konseling ini
terjadi pada permulaan interview hingga masalah klien ditetapkan. Terdapat dua
bagian pada tahap ini, yaitu (1) disepakati tentang struktur situasi analisis
yang menyangkut tanggung jawab konselor dank lien (2) bagian kedua dimulai
dengan klien menyimpulkan posisinya, sementara konselor terus mempelajari dan
memahami dinamika konflik-konflik ketidaksadaran yang dialami klien. Pada tahap
ini klien menyatakan tentang dirinya dan konselor mengamati dan merekam untuk
referensi tahap berikutnya.
Pengembangan Transferensi
Perkembangan dan analisis
transferensi merupakan inti dalam psikoanalisis. Pada fase ini perasaan klien
mulai ditunjukan kepada konselor, yang dianggap sebagai orang yang telah
menguasainya di masa lalunya (significant
figure persona). Pada tahap ini konselor harus menjaga jangan sampai
kontratransferensi, yaitu tranferensi balik yang dilakukan koselor kepada klien
karena konselor memiliki perasaan-perasannya yang tidak terpecahkan.
Konstratranferensi ini jangan sampai mengganggu hubungan konseling danbercampur dengan analisis tranferensi klien.
Resolusi Transferensi
Tujuan pada tahap ini adalah
memecahkan perilaku neurotik klien yang ditujukan kepada konselor sepanjang
hubungan konseling. Konseling juga mulai mengembangkan sepanjang hubungan
konseling. Konselor juga mulai mengembangkan hubungan yang dapat meningkatkan
kemandirian pada klien dan menghindari adanya ketergantungan klien kepada
konselornya.
Jika klien dan konselor
berkeyakinan bahwa transferensi bekerja terus, konseling dapat diakhiri untuk
diakhiri maka konselor dapat mengikuti tranferensi itu untuk mengembangkan
secara objektif sehingga tercapai otonomi klien.
Sumber: PSIKOLOGI
KONSELING, Edisi Ketiga. Latipun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar