SEKUENSI FASE (TEORI DONALD OLDING HEBB) - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Senin, 16 Januari 2012

SEKUENSI FASE (TEORI DONALD OLDING HEBB)

17.41

Aspek-aspek yang berbeda dari obyek yang sama menjadi saling terkait secara neurologis membentuk kumpulan sel, demikian pula kumpulan sel secara neurologis menjadi saling terkait membentuk urutan sel, demikian pula kumpulan sel secara neurologismenjadi saling terkait membentuk urutan fase. Sebuah phase sequence (sekuensi fase) adalah “serangkaian aktivitas kumpulan yang terintegrasi secara temporer, ia sama dengan arus pemikiran “ (heeb, 1959, h. 629). Setelah berkembang, sebuah urutan atau sekkuensi fase, seperti kumpulan sel, dapat diaktifkan oleh stimuli internal, stimuli eksternal, atau kombinasi kedua stimuli itu, ketika satu fase aktif, kita mengalami arus pemikiran, yakni serangkaian ide yang ditata secara logis. Proses ini menjelaskan begaimana bau suatu parfum atau beberapa bait dari secara logis, proses ini menjelaskan bagaimana bau suatu parfum atau beberapa bait dari sebuah lagu mengkin membangkitkan kenangan tentang kekasih lama kita.
 Mengenai perkembangan sekuensi fase ini hebb mengatakan “kumpulan sel yang aktif pada saat bersamaan akan menjadi saling terkoneksi. Kejadian-kejadian umum dalam lingkungan anak akan menciptakan kumpulan dan kemudian ketika kejadian itu terjadi bersama-sama, kumpulan itu menjadi saling terkait (karena semuanya aktif bersama-sama). Ketika bayi mendengar suara langkah kaki, misalnya, satu kumpulan akan aktif, saat kumpulan ini masih aktif si bayi melihat wajah dan merasakan tangan menggendongnya, yang membangkitkan kumpulan lainnya, sehingga “kumpulan digendong”. Setelah itu terjadi, ketika bayi bayi mendengar langkah kaki saja, ketiga kumpulan itu akan aktif bersama-sama, dan bayi akan memiliki persepsi wajah ibu dan kontak dengan tangannya sebelum si ibu dilihatnya langsung, namun karena stimulasi indrawi belum terjadi, ini adalah ideasi atau imajinasi, bukan persepsi.
Menurut hebb, ada dua jenis belajar. Yang pertama melibatkan pembentukan kumpulan sel secara pelan dimasa awal kehidupan dan mungkin dapat dijelaskan dengan salah satu teori belajar S-R, seperti teori guthrie. Jenis belajar itu belajar ini adalah asosiasionisme langsung. Demikian pula perkembangan sekuensi fase dapat dijelaskan dengan terminologi asosiasionisme. Yakni, objek dan kejadian yang paling terkait dalam lingkungan menjadi terkait dilevel neurologis. Setelah urutan sel dan fase berkembang, proses belajar selanjutnya lebih kognitif dan dapat terjadi lebih cepat. Misalnya melibatkan penataan ulang sekuensi fase. Jadi, hebb berpendapat bahwa variabel yang mempengaruhi belajar anak-anak dan yang mempengaruhi orang dewasa adalah variabel yang berbeda-beda. Proses belajarnya anak akan menjadi kerangka dasar untuk proses belajar selanjutnya. Misalnya, belajar bahasa terjadi dengan lambat, yang mungkin membutuhkan pembentukan jutaan kumpulan sel dan urutan fase. Akan tetapi, setelah bahasa dikuasai, individu dapat menatanya dengan cara kreatif, mungkin dalam bentuk sajak atau novel. Akan tetapi kata hebb, pertama-tama terbentuk satu blok bangunan pengetahuan dan kemungkinan datangnya wawasan dan kreativitas yang menjadi ciri-ciri proses belajar orang dewasa.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer