PERKEMBANGBIAKAN - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Rabu, 08 Februari 2012

PERKEMBANGBIAKAN

19.00


Semua jenis orgnisme pada akhirnya akan mati. Akan tetapi, sebelum mati, organisme tersebut berusaha untuk mempunyai keturunan sehingga kelangsungan hidup jenis organisme dapat dipertahankan. Jadi, organisme berkembang biak untuk mempertahankan jenisnya. Kemampuan berkembang biak pada setiap jenis organisme berbeda. Ada yang tinggi dan ada yang rendah. Orgnisme yang mempunyai banyak keturunan dalam waktu tidak lama. Sebaliknya, organiseme yang mempunyai tingkat perkembangbiakan rendah mempunyai jumlah keturunan sedikit dan memerulukan waktu lama untuk berkembang biak.
Beberapa jenis organisme yang hidup di bumi ini jumlah popusinya berbeda-beda . ada yang jumlah populasinya maikn menurun, bahkan ada cenderung akan punah. Hal ini disebabkan tingkat perkembangkbiakan rendah. Selain itu juga, juga disebabkan adanya kerusakan habitat atau perburuan oleh manusia. Untuk mempertahankan jenisnya, organisme selalu berusaha memperbanyak diri dengan berkembang biak.
Para ahli biologi membagi perkembang biak menjadi dua golongan besar sebagai berikut.
  1. Perkembangbiakan generatif, disebut juga perkembangbiakan secara kawin (perkembangbiakan seksuak). 
  2. Perkembangbiakan vegetatif, disebut juga perkembangbiakan secara tak kawin (perkembangbiakan aseksual).

Perkebangbiakan generatif
Perkembangan orgnisme secara genaratif atau kawin adalah terbentuknya individu baru yang didahului denga bersatunya atau meleburnya dua sel kelamin (gamet), yaitu sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Peristiwa ini disebut dengan proses pembuahan.
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, sel kelamin (gamet) dibedakan menjadi dua:
  1. Isogami, apabila sel kelamin jantan dan sel kelamin betina mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, misalnya pada ganggang Ulotrix dan Chlamydomonas. 
  2. Anisogami atau Heterogami, apabila bentuk dan ukuran sel kelamin jantan dan betina berbeda. Umunya sel kelamin betina lebih besar darpada sel kelamin jantan. Peristiwa anisogami ditentukan pada Plasmodium, Oedogonium, semua vertebrata dan manusia, serta tumbuhan biji.

Hasil peleburan kelamin disebut zigot, zigot memiliki dua sifat dari kedua induknya. Ketika zigot berkembang menjadi organisme baru, ia akan membawa sifat dari tiap-tiap induk sebagai sifatnya. Dengan demikian, organisme baru tidak sama persis dengan kedua induknya, melainkan memiliki beebrapa sifat gabungan dari kedua induknya tersebut. Hal ini memungkinkan adanya variasi organisme.
Organisme tingak tinggi, seperti tumbuhan biji yang berkembang biak biji, merupakan contoh perkembangbiakan secara generatif. Disebut secara generatif karena hasil peleburan sel kelamin jantan dan betina. Hewan ada yang melahirkan anak dan ada yang bertelur. Kedua cara ini merupakan perkembangbiakan secara generatif.
Perkembangbiakan secara generatif yang tidak jela alat kelaminnya disebut konjugansi. Untuk membedakannya, individu yang mempunyai plasma atau intinya disebut jenis plus (+), sedangkan penerimaannya disebut jenis minus (-). Contoh organisme yang melakukan konjungsi adalah ganggang Spirogyra dan hewan bersel satu Paramecium. Selain berkembangbiak secara generatif dengan konjugansi, Paramecium juga dapat berkembang biak secara vegetatif dengan membelah diri. Perkembangbiakan diri secara membelah diri Paramecium lebih sering dibandingkan konjungsi.
Perkembangbikan Vegetatif
Perkembangbiakan vegetatif atau tak kawin  adalah terjadinya organisme baru tanpa didahului oleh peleburan sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Dengan kata lain, satu atau beberapa organisme baru berasal dari satu organisme. Organisme hasil perkembangbiakan secara vegetatif memiliki sifat yang sama persis dengan induknya. Perkembangbiakan vegetatif terjadi dengan cara membelah diri, tunas, atau spora.
a. Membelah diri
Organisme bersel satu pada umumnya berkembangbiak dengan cata membelah diri. Contohnya organisme tersebut adalah Amoeba, ganggang biru, bakteri, dan Paramecium. Bila sudah dewasa, tubuh organisme tersebut akan terbelah menjadi dua dan masing-masing akan tumbuh menjadi individu beru.
b. Tunas
Pisang yang berkembangbiak dengan anakan yang tumbuh tidak jauh dari induknya. Anakan pisang ini merupakan anakan pisang. Bonggol pisang yang terdapat di dalam tanah sebanarnya batang mempunyai bakal-bakal tunas. Anakan pisang berasal dari bekas tunas pada bonggol (batang) pisang.
Perkembangbiakan dengan tunas tidak hanya terjadi pada tumbuhan, tetapi juga pada hewan. Contohnya hewan yang berkembang biak dengan tunas ialah Hyrda.hewan ini hidup di dalam air dan berukuran 4-7 cm. Kita dapat melihatnya lebih jelas dengan menggunakan alat pembesar.
    • Tunas pada Hydra berasal dari dinding tubuh induknya yang menonjol lakin panjang. Tunas mendapatkan makanan dari induknya. 
    • Tunas tumbuh dan berkembang membentuk tentakel dan mulut. tunas mengambil makanan sendiri. 
    • Selanjutnya tunas yang sudah bertentakel melepaskan diri dari induknya dan tumbuh menjadi individu baru.

c. Spora
Organisme yang berkembangbiak dengan spora contohnya cendawan, tumbuhan paku, dan kapang Rhizopus. Pada tumbuhan paku, spora berasal dari sel yang berubah fungsinya menjadi alat perkebangbiakan. Inti sel tersebut berubah menjadi beberapa inti yang masing-masing menjadi spora. Spora hanya terdapat disebelah bawah daun yang subur (daun fertil). Daun yang tidak menghasilkan spora disebut daun steril (mandul). Spora yang jatuh tempat berair atau lembab akan tumbuh menjaga protalium yang selanjutnya menjadi tumbuhan paku.
Perkembangabiaka generatif dan vegetatif
Perkembangbiakan dengan cara generatif dan vegetatif amat jarang terjadi sekaligus pada spesies hewan. Pada beberapa spesies tumbuhan, kedua cara tersebut dapat terjadi. Contoh hewan yang dapat melakukan perkembangbiakan dengan cara generatif dan vegetatif adalah Hydra. Dalam keadaan normal, Hydra melakukan perkembangbiakan secara vegetatif dengan membentuk tunas. Akan tetepi, dalam keadaan tertentu, misalnya kekurangan makanan, Hydra membentuk kelenjar kelamin batina (ovarium) dan kelenjar jantan (testis). Ovarium menghasilkan sel telur, sedangkan testis menghasilkan sperma. Jika sel telur dibuahi oleh sperma. Jiak sel telur dibuahi oleh sperma, zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi organisme baru.
Tumbuhan biji pada umumnya dapat berkembangbiak atau dikembangbiakkan dengan cara generatif dan vegetatif. Bila tumbuhan baru berasal dari biji, tumbuhan tersebut merupakan hasil perkembangbiakan generatf. Jika tumbuhan baru berasal dari bagian tubuh induknya, seperti hasil cangkokan, maka perkembangbiakan vegetatif. Selain dari batang, beberapa jenis tumbuhan dapat menbentuk individu baru dari akar atau daun. Organisme hasil perkembangbiakan generatif berbeda dengan organisme hasil perkembangbiakan vegetatif.
Perkembangbiakan generatif melibatkan dua organisme induknya, yaitu jantan dan betina. Tiap-tiap induk akan mewariskan sifat-sifatnya sehingga memungkinkan adanya percampuran sedua sifat pada organisme keturunannya. Dengan demikian, organisme hasil perkembangbiakan generatif mempunyai sifat tidak sama persis dengan induknya. Jadi, perkembangbiakan generatif menyebabkan munculnya variasi sifat dalam populasi suatu organisme.
Pada perkembangbiakan vegetatif, organisme baruberasal dari satu induk sehingga organisme keturunannya memiliki sifat yang sama persis dengan induknya. Dengan demikian, tidak terjadi variasi sifat pada organisme keturunannya.






Sumber: Biologi. Sumarwan. Sumartini, Kusmayadi.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer