Persaingan dalam kehidupan dapat menimbulkan dampak positif dan dampak negatif. Dampak negatif persaingan dapat menimbulkan disosiatif yang berupa konflik, pertengkaran, perang , dan lain-lain sebagainya. Dampak positif persaingan juga dapat menimbulkan proses asosiatif yang berupa kerja sama, akomodasi, dan lain-lain sebagainya. Dampak persaingan menurut Soejono Soekanto adalah sebagai berikut.
Pengenalan Kepribadian
Charles H. Cooley menyatakan bahwa persaingan yang dilakukan secara jujur dapat mengembangkan rasa sosial dalam diri setiap individu. Seseorang hampir tidak mungkin bersaing tanpa mengenal kepribadian lawannya dengan baik. Persaingan menyangkut kontak dan komunikasi. Oleh karena itu, seseorang tentu ingin mengetahui sifat dan kepriadian lawannya. Dengan mengenal dan mengetahui kondisi lawannya, setiap individu dapat membuat strategi yang tepat untuk dapat mengalahkannya.
Kemajuan
Persaingan akan mendorong orang atau kelompok untuk bekerja lebih keras sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat tempat ia berada. Oleh karena itu, iklim persaingan yang sehat harus selalu diciptakan agar kemajuan, baik individu, masyarakat, bangsa maupun negara dapat diwujudkan.
Persaingan akan mendorong orang atau kelompok untuk bekerja lebih keras sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat tempat ia berada. Oleh karena itu, iklim persaingan yang sehat harus selalu diciptakan agar kemajuan, baik individu, masyarakat, bangsa maupun negara dapat diwujudkan.
Solidaritas Kelompok
Selama persaingan dilakukan secara jujur, solidaritas kelompok tidak akan goyah. Persaingan yang jujur akan menyebabkan para individu yang bersaing untuk saling menyesuaikan diri dalam hubungan sosialnya sehingga tercapai keserasian.
Selama persaingan dilakukan secara jujur, solidaritas kelompok tidak akan goyah. Persaingan yang jujur akan menyebabkan para individu yang bersaing untuk saling menyesuaikan diri dalam hubungan sosialnya sehingga tercapai keserasian.
Disorganisasi
Perubahan yang cepat menghasilkan disorganisasi dalam masyarakat. Hal itu dapat dilihat dari negara kita pDisorganisasiada saat terjadinya reformasi tahun 1998. Perubahan dari Orde Reformasi berjalan sangat cepat dan tidak dilakukan secara bertahap sehingga masyarakat hampir tidak memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri dan mengadakan reorganisasi.
Sumber:Buku lmu Pengetahuan Sosial, Sosiologi. Pabundu Tika. Amin. Andi Sopandi. Mita Widyastuti.
0 komentar:
Posting Komentar