Sasaran
pelatihan dapat dibedakan kedalam sasaran umum atau tujuan dan
sasaran khusus, yang dapat dibedakan lagi kedalam sasaran keseluruhan
pelatihan dan sasaran subjek pembahasan atau latihan. Sasaran khusus
dirinci kedalam suatu uraian yang mempergunakan istilah-istilah
perilaku yang dapat diamati dan diukur.
Sasaran khusus untuk keseluruhan pelatihan lebih konkret dibandingkan
dengan tujuan umum, namun masih lebih abstrak dari sasaran
instruksional atau sasaran pembahasan.
Contoh
sasaran keseluruhan pelatihan: “Pada akhir pelatihan pada trainees
diharapkan dapat mengenal prinsip-prinsip manajemen umum dan dapat
menggunakannya dalam situasi kerja sehari-hari.”
Mager (1962) memberikan tiga aspek untuk merumuskan sasaran subjek
pembahasan/latihan dengan baik, yaitu dalam setiap sasaran hendaknya:
- Ada uraian tentang situasi yang diberikan (Given what)
- Ada uraian tentang apa yang harus dilakukan (does what).
- Ada uraian tentang bagaimana baiknya trainee melaksanakannya (how well).
Sasaran
subjek pembahasan atau sasaran interaksional selalu menggambarkan
suatu perilaku yang diharapkan ada pada trainee
sesudah mengikuti suatu program pelatihan (development).
Contoh sasaran subjek pembahasan: “Setelah pelatihan,
trainee diharapkan dapat
mengetik surat dalam Bahasa Inggris yang terdiri atas 500 kata dalam
waktu 4 menit tanpa membuat satu kesalahan, dengan menggunakan mesin
tik listrik.”
Contoh lain: “Pada akhir lokakarya diharapkan para peserta mampu
mengidentifikasi paling sedikit lima kesalahan pada wawancara seleksi
yang diperlihatkan pada mereka melalui latihan, yaitu:
- Sasaran Kognitif, Sasaran yang menggambarkan perilaku kognitif, seperti pada contoh di atas: para peserta mampu mengidentifikasi. Atau contoh perilaku kognitif lain ialah mampu mengenal, mampu membedakan, mampu menilai, mampu menganalisis, dan sebagainya.
- Sasaran Afektif, Meliputi perilaku yang berhubungan dengan perasaan dan sikap. Perilaku tentang suatu kesediaan, kecenderungan. Misalnya: “setiap kali membaca kembali dan membahas dengan teman setelah selesai menerima pelajaran.
- Sasaran Psikomotor, Meliputi perilakugerak. Contoh di atas dapat mengetik merupakan sasaran psikomotor.
Sasaran
yang dapat dibedakan kedalam ini, ranah kognitif, afektif dan
psikomotor dikembangkan oleh Bloom dan teman-temannya (Bloon, 1956,
Simpson, 1966, Krathwohl, 1964) untuk sasaran pendidikan (education
objectives).
Pembagian ini dapat pula dipakai untuk sasaran pelatihan dan
pengembangan.
Sumber: Buku Psikologi dan Organisasi. Asher Sunyato Munandar.
Penerbit universitas indonesia (UI. Press). 2008
0 komentar:
Posting Komentar