CIRI-CIRI PENDEKATAN TERAPI CLIENT-CEONTERED - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Kamis, 05 April 2012

CIRI-CIRI PENDEKATAN TERAPI CLIENT-CEONTERED

03.05
Kumpulan MateriRogers tidak mengemukakan teori clinet-cendetered sebagai suatu pendekatan terapi yang tetap dan tuntas. Ia mengharapkan orang lain akan memandang teorinya sebagai sekumpulan prinsip percobaan yang berkaitan dengan perkembangan proses terapi, dan bukan sebagai suatu dogma. Rogers (1974, hlm. 213-214) mengurraikan ciric-ciri yang membedakan pendekatan clinet-cendetered dari pendekatan-pendekatan lain. Berikut adaptasi dari uraian Rogers.

Pendekatan client-centered difokuskan pada tanggung jawab dan kesanggupan klien untuk menemukan cara-cara menghadapi kenyataan secara lebih penuh. Klien, sebagai orang yang paling mengetahui dirinya sendiri adalah orang yang harus menemukan tingkah laku yang lebih pantas bagi dirinya.

Pendekatan client-centered menemukan dunia fenomenal klien. Dengan empati yang cermat dan dengan usaha untuk memahami klien. Dengan empati yang cermat dan dengan usaha memahami kerangka acuan internal klien, terapi memberikan terutama pada persepsi diri klien dan persepsinya terhadap dunia.

Prinsip-prinsip psikoterapi yang sama diterapkan pada semua orang baik yang “normal”, yang “neurotik”, maupun yang “psikotik”. Berdasarkan konsep bahwa hasrat untuk bergerak menuju kematangan psikologis berakar dalam manusia, prinsip-prinsip terapi pada taraf yang relatif normal maupun pada individu yang derajat penyimpangan psikologisnya lebih besar.

Menurut pendekatan client-centered, psikoterapi hanyalah salah satu contoh dari hubungan pribadi yang konstruktif. Klien mengalami pertumbuhan psikoterapeutik di dalam dan melalui hubungan dengan seseorang yang membantunya melakukan apa yang tidak bisa dilakukannya sendiri. Itu adalah hubungan dengan konselor yang selaras (menyeimbangkan tingkah laku dan ekspresi eksternal dengan perasaan-perasaan dan pemikiran-pemikiran internal), bersikap menerima dan empatik yang bertindak sebagai agen perubahan terapeutik bagi klien.

Rogers mengajukan hipotesis bahwa ada sikap-sikap tertentu pada terapis (ketulusan, kehangatan, penerimaan yang nonposesif, dan empati yang akurat) yang memebentuk kondisi-kondisi yang diperlukan dan memadai bagi keefektifan terapeutik pada klien. Tetapi client-centered memasukkan konsep bahwa fungsi terapis adalah tampil langsung danbisa dijangkau oleh klien serta memuaskan pertahian pada pengalaman di sini-dan-sekarang yang tercipta melalui hubungan antara klien dan terapis.

Barangkali lebih daripada pendekatan tunggal yang lainnya, teori client-centered dikembangkan melalui penelitian tentang proses dan hasil terapi. Teori client-centered bukanlah suatu teori yang tertutup, melainkan suatu teori yang tumbuh melalui observasi-observasi konseling bertahun-tahun dan yang secara sinambung berubah sejalan dengan peningkatan pemahaman terhadap manusia dan terhadap proses terapeutik yang dihasilkan oleh penelitian-penelitian baru.

Jadi, terapi client-centered bukanlah sekumpulan teknik, jugaa bukan suatu dogma. Pendekatan client-centered, yang berakar pada sekumpulan sikap dan pekercayaan yang ditunjukkan oleh terapis, barangkali paling tepat dicirikan sebagai suatu cara ada dan sebagai perjalanan bersama di mana baik terapis maupun klien memperlihatkan kemanusiawiannya dan berpartisipasi dalam pengalaman pertumbuhan.





Sumber: Buku Teori dan Praktek KONSELING & PSIKOTERAPI. Gerald Corey

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer