Suatu ideologi pada dasarnya merupakan hasil dari refleks manusia atas kemampuannya mengadakan distansi (manjaga jarak) dengan dunia kehidupannya. Antara ideologi dan kenyataan hidup masyarakat terjadi hubungan dialektif, sehingga berlangsung pengaruh timbal balik yang berwujud dalam interaksi yang disatu pihak memacu ideologi agar semakin ralistis dan di lain pihak mendorong masyarakat supaya semakin mendekati bentuk yang ideal. Ideologi merupakan cara berfikir masyarakat dan membentu masyarakat menuju cita-citanya.
Dengan demikian, terlihat bahwa ideologi bukanlah sekedar pengetahuan teoritis belaka, tetapi sesuatu yang dihayati menjadi suatu keyakinan, ideologi adalah salah satu pilihan yang jelas menuntut komitmen untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologis itu tercermin dalam sikap seseorang yang menyakini ideologinya sebagai ketentuan-ketentuan normatif yang harus ditaati dalam kehidupan masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas, dapat dikemukakan bahwa ideologi mempunyai fungsi sebagai berikut:
- Struktur kognitif, yaitu keseluruhan pegetahuan yang dapat merupakan landasarn untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya.
- Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
- Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk melangkah dan bertindak.
- Bakal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya.
- Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
- Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, mengahayati, serta bertingkah laku sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya.
Sumber: Buku Pendidikan Kewarganegaraan. Budiyanto. Penerbit erlangga.
0 komentar:
Posting Komentar