PSIKOLOGI KLINIS DALAM PSIKOLOGI - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Minggu, 15 April 2012

PSIKOLOGI KLINIS DALAM PSIKOLOGI

21.06

Dilihat dari sejarahnya, Psikologi klinis memungkinkan besar merupakan wacana psikologi yang paling tua dan sekaligus merupakan akar wacana psikologi di kemudian hari pada umumnya. Akan tetapi, dilihat dari kedudukan dan fungsinya dalam hubungannya dengan psikologi sebagai cabang ilmu yang mandiri, Psikologi klinis bukanlah pilar utama ilmu psikologi. Dengan demikian tidak ada kaidah dasar psikologi klinis yang mendukung dan menjadi tumpuan kaidah utama psikologi umumnya. Yang ada malahan sebaliknya, wacana Psikologi Klinis justru berkembang berdasarkan penggunaan kaidah-kaidah psikologi yang mucul sesudahnya.

Adapun yang termasuk pilar psikologi adalah sub-sub disiplin ilmu psikologi, yaitu Psikologi Umum, Psikologi Perkembangan, Psikologi Sosial, dan Studi Kepribadian (yang lebih terkanal dengan nama Psikologi Kepribadian). Dalam pemahaman dasarnya, psikologi klinis ilmu yang menerapkan atau mengaplikasikan Psikologi Abnormal sebagai ilmu dasarnya. Sementara itu, Psikologi Abnormal merupakan “kelanjutan” dan studi atau Psikologi Kepribadian. Di bidang-bidang lain kita kenal pedologi dan gerontologi, patologi sosial dan lain-lain yang juga berkembang dengan nama psikologi klinis anak dan lanjut usia, psikologi  klinis atau patologi sosial. Namun, sebagaimana ilmu psikologi pada umumnya, yang merupakan studi tentang perilaku dan penghayatan atau pengalaman seseorang. Psikologi Klinis juga merupakan studi tentang perilaku seorang individu secara dan yang khas (particular individual).

Psikologi klinis lahir berdasarkan pendapat Hipporcates, bahwa setiap perilaku, termasuk gejala sakit, bersumber dari otak, hanya saja apa yang dimaksudkan dengan “otak” itu diperlukan menjadi persyaratan, dan khusus untuk perilaku, pengertian “otak” ini disubstitusi dengan “psike” atau “jiwa”, “mental” atau “mind”.

Sedang waktu antara tahun 1896 dan 1946, merupakan tahun-tahun penting dalam sejarah perkembangan Psikologi Klinis. Pada kurun waktu tersebut, praktek maupun wacana tentang Psikologi Klinis mendominasi wacana psikologi pada umumnya. Lightner Witmer, adalah seorang psikologi yang dapat dianggap sebagai Bapak Psikologi Klinis. Pada tahun 1896, ia mendirikan Klinik Psikologi yang pertama di Universitas Pensylvania. Oleh karena itu, tahun 1896 dianggap sebagai tahun penemuan Psikologi Klinis sebagai profesi. Di Universitas lain, pendirian klinik psikologi seperti itu kemudian bermunculan, antara lain klinik psikologi yang dibangun oleh Calrl E. Seashore di Universitas IOWA. Pada tahun 1914 telah 19 klinik psikologi yang dibangun, dan jumlahnya meningkat tajam pada tahun 1935 hingga menjadi 87 buah klinik (Loutti, 1939).

Pada waktunya, Psikologi Klinis merupakan bidang kajian dan terapan kecil yang juga menyangkut bagian kecil dari psikologi secara menyeluruh. Asesmen klinis yang sebelumnya lebih dikenal dengan sebutan diagnositika atau khusus untuk masalah-masalah psikologi disebut psikodiagnostik, merupakan upaya untuk memahami gejala-gejala yang menyangkut masalah yang dialami anak-anak. Asesmen klinis ini merupakan aktivitas-aktivitas profesional utama yang dilakukan para praktikus psikologi klinis, yang saat itu terbatas dalam sisi keterampilannya dibawah supervisi psikiatris. Praktek pribadi umumnya jarang yang dalam kegiatannya terutama lebih banyak melakukan konsultasi psikologis dari pada Psikologi Klinis yang sebenarnya. Adapun yang merupakan konsentrasi tetapi, lebih banyak dikenal berperan sebagai Mental tester oleh atau bagi profesi lain. Maksudnya adalah bahwa psikologi klinis berfungsi merespons permintaan profesi lain, seperti psikiater, psikologi industri dan organisasi, guru, dan lain-lain untuk melakukan tes mental terhadap klien atau pasien mereka.

Pada tahun 1946, barulah psikoterapi menjadi aktivitas profesional yang tetap bagi psikologi klinis. Sejak tahun 1970-an, kebanyakan psikologi klinis melakukan kegiatan psikoterapi, sementara kegiatan asesmen atau diagnosis hanyak menyita 10% saja dari keseluruhan waktu praktek yang digunakan.
Dalam kegiatan praktisnya, psikologi klinis lebih sedikit mirip psikologi pada umumnya daripada pendeta atau manajer personalia ataupun atau dokter. Yang sama perangkat lingkungan tertentu. Tugas utamanya adalah lebih dalam memaami individu sebagai landasarn untuk penanganan berikut atau keperluan tertentu yang telah dirancang.

Sumber: Pengantar Psikologi Klinis. Edisi revisi. Prof. Dr. SUTARDJO A. WIRAMIHARDJA, Psi.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer