Selain kebudayaan material
manusia perasejarah mengenai pula kebudayaan rohani yang berkembang sejalan
dengan perkembangan manusia prasejarah. Kebudayaan rohani yang dimiliki manusia
prasejarah telah menunjukkan kemampuan yang sangat tinggi. Kebudayaan tersebut
antara lain sebagai berikut.
Mengenai Astronomi
Astronomi adalah ilmu tentang
bintang atau perbintangan. Fungsinya untuk kegiatan praktis seperti memulai
musim tanam, berlayar pada malam hari, untuk meramal suatu kejadian, dan
sebagainya.
Kepandaian Bersawah
Kepandaian bersawah manusia
prasejarah dimulai masa bercocok tanam atau masa neolithicum. Kebudayaan bercocok
tanam berkembang sejalan dengan makin berkurangnya jumlah makanan di hutan
serta makin berkurangnya binatang buruan yang ada di hutan. Mula-mula mereka
bercocok tanam dengan berladang dan kemudian meningkat dengan system bersawah. Untuk
itu kemampuan mereka dalam irigasi juga meningkat sebab system bersawah harus
membutuhkan air yang tetap. Mau tidak mau mereka harus mulai bercocok tanan
untuk memebuhi kebutuhannya. Jenis tanaman yang mereka tanam ubi, singkong,
talas, dan sebagainya.
Kemampuan Berlayar
Kemampuan berlayar nenek moyang
bangsa Indonesia tidak diragukan lagi kemampuannya. Mereka terkenal sebagai bangsa
bahari yang mampu mengaruhi samudera luas. Bila diturut asal – usul kedatangan
nenek moyang bangsa Indonesia, mereka berasala dari Cina Selatan, yaitu daerah
Yunan. Mereka sampai di Indonesia harus mengarungi samudera yang sangat luas dari
Yunan sampai Indonesia. Perahu – perahu yang mereka gunakan tidak secanggih
kapan sekarang yang lengkap dengan perlengkapannnya. Mereka hanya mengandalkan
perahu bercadik serta kemampuan dalam bidang astronomi untuk mengetahui
perjalanan waktu malam.
Kemampuan Bermasyarakat
Setelah masyarakat prasejarah
mulai hidup menetap, mereka mulai mengatur kehidupan bersama dalam
lingkungannya. Mereka perlu pemimpin, perlu aturan serta kerja sama membangun
kehidupan bersama. Kehidupan gotong – royong membangun rumah, mengerjakan
sawah, memanen hasil lading. Kehidupan semacam ini mulai nampak pada masal
perundagian.
Kemampuan Membatik
Seni membatik telah dikenal
masyarakat prasejarah walaupun masih sangat sederhana. Alat membatik seperti
malam, canting, kain yang diberi gambar untuk dibatik.
Seni Gamelan
Seni gamelan berkembang sejalan
dengan berkembangan seni wayang. Gamelan mengiringi pertunjukan wayang sebagai
hiburan rakyat. Alat gamelan meliputi boning, gendang, rebab kempul, dan
sebagainya dipukuli bersama dnegna irama yang ditentukan akan menghasilkan
suata yang indah.
Sistem Mocopat
Yaitu tata cara yang jumlahnya
serba empat misalnya alun – alun merupakan pusat kekuasaan maka disitu terdapat
keratin, pasar, penjara dan tempat pemujaan/ibadah.
Kesenian Wayang
Kesenian wayang pada zaman
prasejarah bagian pertunjukan hiburan yang sarat dengan nasihat. Seorang datang
duduk di depan mebawa boneka wayang menceritakan kisah – kisah tentang nenek
moyang, roh leluhur, dan sebagainya.
Kemampuan Berdagang
Sistem perdagangan yang
berkembang masa prasejarah adalah dengan sistem barter, yaitu tukar barang
dengan barang, misalnya kain dengan bejana, hasil padi dengan binatang, dan
sebagainya
Membuat Barang dan Logam
Teknik yang dipergunakan untuk
membuat barang dan logam, yaitu a cire perdue dan bivalve.
Sumber: Sejarah. Drs. Imron (Hlm. 18 – 19)
0 komentar:
Posting Komentar