DISFUNGSI SEKSUAL (DSM IV) - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Sabtu, 17 Januari 2015

DISFUNGSI SEKSUAL (DSM IV)

Kumpulan MateriGangguan keinginan seksual yaitu kurangnya ata tidak adanya keinginanuntuk melakukan hubungan seks. Hilangnya gairah seks bisa bersifat global maupun situasional. Yang global, penderita bisa tidak mempunyai gairah sama sekali bahkan dalam bentuk fantasi sekalipun contohnya wanita trauma pasca korban pemerkosaan. Sedangkan yang situasional yaitu terjadi pada laki – laki berdasarkan situasi psikologisnya aman. Untuk mendiagnosa perlu diperhatikan faktor usia, ketidakpuasan seks, lingkungan yang menimbulkan ketidakinginan untuk berhubungan seks dan frekuensi hubungan seks.

Gangguan hasrat seksual ditandai oleh defisiensi atau tidak adanya fantasi seksual dan hasrat untuk aktivitas seksual. Ciri utamanya adalah kegagalan untuk mencapai atau mempertahankan arousal atau excitement dalam berhubungan seks. Pada wanita gangguan ini disebut frigiditas yang ditandai tidak tecapainya lubarikasi (pelumasana) dan membuka vagina.

Termasuk di dalam gangguan disfungsi seksual adalah orgasme terhambat (inhibited orgasm). Ciri utamanya adalah penderita tidak mencapai fungsi orgasme, gangguan ini bisa terjadi para pria maupun wanita. Ada juga ejakulasi dini (premature ejaculation), yang ciri utamanya adalah penderita tidak mampu mengontrol atau mendendalikan ejakulasi selama aktifitas seks berlangsung. Dispareunia (dyspareuniaI) dengan ciri utamanya adalah penderita mengalami kesakitan selama berhubungan seksual. Gangguan ini terjadi pada wanita, gangguan ini bisa disebabkan oleh faktor organis misalnya adanya infeksi pada vagina dan cervic. Dan vaginismus yang ciri utamanya adalah terjadinya spasme atau kontraksi otot pada vagina yang sangat kuat sehingga mengganggu senggama.

Adapun terapi untuk disfungsi seksual yang disebutkan di atas menurut psikoanalisa lebih menekankan pada penyelesaian konflik yang tidak disadari untuk mengatasi disfungsi seksual. Tetapi terapi kognitif atau behavioris menekankan pada disfungsi itu sendiri serta sikap dan fikiran yang turut menyumbang timbulnya disfungsi. Terapi ini lebih banyak dipakai dalam mengatasi gangguan ini.







Sumber: PSIKIATRI ISLAM. Tristiadi Ardi Ardani. (Hal 239 – 240)

2 komentar:

  1. Kalau impoten alias ga bisa berdiri berarti termasuk disfungsi ya???

    BalasHapus

Popular Posts

 
Toggle Footer