INTERAKSI BAHAN KIMIA - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Minggu, 08 Oktober 2017

INTERAKSI BAHAN KIMIA

Kumpulan MateriTerjadinya interaksi bahan kimia diketahui pada beberapa mekanisme seperti absorpsi yang terikat dan biotransformasi serta ekskresi salah satu atau kedua toksikan dimana respons dari organisasi dapat berkurang atau bertambah respons toksik pada lokasi manifestasinya.

1. Efek aditif

Merupakan efek dari kombinasi kedua bahan kimia/toksikan yang setara dengan penjumlahan efek yang timbul dari tiap bahan polutan yang diberikan sendiri-sendiri. Sebagai contoh: 2 + 3 = 5, dan pengetrapan dalam bidang kimia adalah apabila dua macam pestisida organofosfat digunakan bersama, maka akan mempunyai efek aditif

2. Efek sinergis

Terjadi apabila efek dari kombiasi kedua kimia/polutan lebih besar apabila dibandingkan dengan penjumlahan efek yang timbul dan tiap bahan pulutan yang diberikan sendiri=sendiri.

Sebagai contoh: 2 + 2 = 20, dan penerapan dalam bidang kimia adalah apabila carbon tetrachiorida ata ethanol diberikan mempunyai efek hepatotoksik (toksik terhadap liver). Namun apabila keduanya diberikan bersama-sama akan memberikan efek yang lebih berat dan akan merusak liver lebih parah.

3. Efek potensi

Suatu bahan kimia/polutan tidak mempunyai efek toksik pada organ atau sistem, tetapi apabila ditambahi dengan bahan kimia lain, maka akan menimbulkan efek toksik. Sebagai contoh: 0 + 2 = 10, dan pengetrapan dalam bidang kimia adalah apabila isopropanol saja tidak sebagai bahan hepatotoksik. Namun apabila isopropanol bercampur dengan carbon tetra chlorida, maka efek hepatotoksik dan carbontetrachlorida akan lebih besar (efek hepatotoksik lebih besar dengan adanya isopropanol).

4. Efek antagonis

Apabila kedua bahan kimia diberikan besama-sama akan saling mengganggu atau salah satu akan mengganggu aktivitas bahan kimia lain. Sebagai contoh: 4 + 6 = 8, 4 + (-4) = 0,4 + 0 = 1. Efe antagonis mempunyai 4 tipe, yaitu fungsional, inaktivasi, disposisional, dan reseptor. Antagonis fungsional apabla kedua bahan kimia mengimbangi yang lainnya dengan menghasilkan efek berlawanan pada fungsi fisiologis yang sama. Antagonis inaktivasi, merupakan reaksi antara dua bahan kimia untuk menghasilkan kualitas keracunan yang rendah. Antagonis disposisional, pada keadaan absorpsi, biotransformasi, distribusi dan eksresi dari bahan kimia menjadi berubah sehingga durasi ke targetnya berkurang. Antagonis reseptor, apabila kedua bahan kimia saling terikat pada satu reseptor dan efek yang dihasilkan berkurang.

5. Toleransi

Merupakan kondisi kemampuan merespone yang berkurang terhadap efek toksik suatu bahan kimia. Ada beberapa mekanisme toleransi antara lain toleransi disposisi yaitu pengurangan jumlah toksikan pada daerah sasaran, sedangkan lainnya adalah pengurangan kemampuan jaringan untuk merespons bahan kimia tersebut.



Sumber: Mukono H. J. (2005). Toksikologi Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press. (Hal 9-10)



1 komentar:

Popular Posts

 
Toggle Footer