TERAPI AUTISME HARUS TERPADU - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Selasa, 14 November 2017

TERAPI AUTISME HARUS TERPADU

Kumpulan MateriGangguan di otak tidak dapat disembuhkan. It isn’t cur able but treatable (tidak dapat disembuhkan, tapi dapat ditanggulangi), dengan terapi dini, terpadu, dan intensif. Gejala-gejala autism dapat dikurangi, bahkan dihilangkan sehingga anak bisa bergaul secara normal, tumbuh sebagai orang dewasa yang sehat, berkarya, bahkan membina keluarga. Hal ini dikarenakan intervensi dini membuat sel-sel otak tumbuh, menutup sel-sel lama yang rusak.

Jika anak autis tidak terlambat mendapat intervensi hingga dewasa maka gejala autis bisa menjadi semakin parah, bahkan tidak tertanggulangi. Melalui beberapa terapi, anak autis akan mengalami kemajuan seperti anak normal lainnya. Keberhasilan terapi tergantung beberapa factor berikut ini.

  • Berat-ringannya gejala, tergantung pada berat-ringannya gangguan di dalam sel otak.
  • Makin muda umur anak pada saat terapi dimulai, semakin besar kemungkinan berhasil. Umur ideal adalah 2-5 tahun, saat sel otak masih bisa dirangsang untuk membentuk cabang-cabang neuron baru.
  • Makin cerdas anak makin cepat menangkap hal-hal yang diajarkan.
  • Kemampuan bicara dan berbahasa, tidak semua penyandang autisme berhasil mengembangkan fungsi bicara dan berbahasa. Dua puluh persen penyandang autisme tidak mampu bicara seumur hidup, sedangkan sisanya ada yang bisa bicara tetapi sulit dan kaku, ada pula yang bisa bicara lancer. Tentunya saja, mereka yang fungsi bicaranya dan berbahasanya baik akan lebih mudah diajar berkomunikasi. Anak autis yang tidak bisa bicara (non-verbal) bisa diajarkan keterampilan cara lain, yaitu dengan mesin tik, gambar-gambar (PEC, COMPIC), atau bahasa isyarat.
  • Intensitas terapi, yaitu terapi harus dilakukan sangat intensif. Sebaliknya, terapi formal dilakukan 4-8 jam seharu. Disamping itu, seluruh keluarga pun harus ikut terlibat melakukan komunikasi dengan anak, sejak anak banging pagi hingga tidur malam hari.

Berbagai jenis terapi bagi anak autis, antara lain terapi perilau (behavior therapy), terapi okupasi, terapi wicara (speech therapy), terapi biomedis, terapi medikamentosa, dan pendidikan khusus. Sebaliknya, seblum terapi setiap anak mendapat evaluasi lengkap dari doktera dan terapis, dengan kurikulum individual berdasarkan kebutuhan dan kemampuan anak dalam setiap bidangnya. Berikut ini beberapa jenis terapi bagi anak autis.

1. Terapi medikamentosa

Terapi ini dilakukan dengan obat-obatan yang bertujuan memperbaiki komunikasi, memperbaiki respon terhadap lingkungan, dan menghilangkan perilaku aneh serta diulang-ulang. Dalam kasus ini gangguan terjadi di otak sehingga obat-obatan yang dipakai adalah yang bekerja di otak.

2. Terapi biomedis

Terapi ini bertujuan memperbaiki metabolisme tubuh melalui diet dan pemberian suplemen. Terapi ini dilakukan berdasarkan banyaknya gangguan fungsi tubuh, seperti gangguan pencernaan, alergi, daya tahan tubuh rentan, dan keracunan logam berat. Berbagai gangguan fungsi tubuh ini akhirnya mempengaruhi fungsi otak.

3. Terapi wicara

Umumnya, terapi ini menjadi keharusan bagi anak autis karena mereka mengalami keterlambatan bicara dan kesulitan berbahasa.

4. Terapi perilaku

Terapi ini bertujuan agar anak autis dapat mengurangi perilaku tidak wajar dan menggantinya dengan perilaku yang bias diterima di masyarakat.

5. Terapi okupasi

Terapi ini bertujuan membantu anak autis yang mempunyai perkembangan motorik kurang baik, antara lain gerak-geriknya kasar dan kurang luwes. Terapi okupasi akan menguatkan, memperbaiki koodinasi dan keterampilan otot halus anak.

Selain itu, anak autis juga membutuhkan pendidikan khusus, yaitu pendidikan individual terstuktur yang diterapkan dengan sistem satu guru satu anak. Sistem ini paling efektif karena tidak mungkin anak autis memusatkan perhatian dalam satu kelas besar.







Sumber: Danuatmaja B. (2003). Terapi anak autis di rumah. Jakarta: Puspa Swara, Anggota Ikapi. (Hal. 6-9)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer