PENGERTIAN LETHAL DOSE50 (LD50) - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Senin, 12 Maret 2018

PENGERTIAN LETHAL DOSE50 (LD50)


Kumpulan MateriSalah satu cara untuk lebi memudahkan pengertian hubungan dosis respon adalah menggunakan LD50. Istilah LD50 pertama kali diperkenalkan sebagai indeks oleh Trevan pada tahun 1927. Pengertian LD50 secara statistik merupakan dosis tunggal derivat suatu bahan tertentu pada uji toksisitas yang pada kondisi tertentu pula dapat menyebabkan kematian 50% dari populasi uji (hewan percobaan).

Sebagai contoh: Ditemukan suatu senyawa kimia baru dan untuk mengetahi efek toksikannya digunakan LD50. Jumlah hewan percobaan paling sedikit 10 ekor untuk tiap dosis dengan rentang dosis yang masuk paling sedikit 3 (dari 0-100 satuan). Hubungan dosis dan respon dituangkan dalam bentuk kurva di mana kurvanya sudah tipikal sigmund (Gambar 4.1). Kurva tersebut diperoleh dengan jalan memplot respon terhadap dosis.

Semakin banyak jumlah hewan uji dan rentang dosisnya, kurva sigmoid akan lebih teramati. Dosis yang terendah (6 mg/kg) menyebabkan kematian hewan uji sebesar 1%. Kurva sigmoid distribusi normal seperti ini menunjukkan respon 0% pada dosis yang rendah dan respon sebesar 100% pada dosis yang meningkat tetapi respon tersebut tidak akan melebihi rentang 0-100%. Bagaimanapun juga setiap bahan kimia mempunyai threshold dose yang tidak sama. Threshold dose adalah suatu dosis minimal yang merupakan dosis efektif di mana dengan dosis yang minimal tersebut individu sudah dapat memberikan atau menunjukkan responnya, sehingga untuk tiap individu threshold dose ini pun berbeda. 


Data yang digunakan untuk membuat grafik pada gambar 4.1 dan 4.2 digunakan kembali untuk menggambar grafik pada gambar 4.3 sehingga diperoleh grafik garis luruh sebagai hasil dari hubungan unit probit dengan mortalitas. Pada grafik tersebut LD50 dapat dilihat dengan cara menarik garis horizontal pada unit probit 5 ke arah garis dosis, perpotongan antara garis vertikal dan garis horizontal menunjukkan titik LD50 yang terletak di dekat titik pertemuan garis vertikal dan horizontal pada garis LD50 dan untuk nilai dosis yang ekstrim (baik dosis yang rendah maupun yang tinggi) berbada jauh dari titik tersebut.


Selain itu grafik hubungan dosis-respon dengan LD50 dapat juga digunakan untuk membandingkan derajat toksisitas suatu bahan. Pada gambar 4..4 ditunjukkan grafik hubungan dosis-respon 2 senyawa. Grafik senyawa A ditunjukkan bahwa dibutuhkan perubahan dosis yang besar sebelum terjadi perubahan respon yang signifikan sedangkan pada grafik senyawa B ditunjukan bahwa perubahan dosis yang relatif kecil mengakibatkan perubahan respon yang besar. Pada kejadian ini nilai LD50 untuk kedua senyawa adalah sama yaitu 8 mg/kg tetapi dengan kemiringan berbeda. Pemberian senyawa B pada hewan uji dengan dosis setengah dosis LD50 (4 mg/kg) mengakibatkan kematian sebesar ≤ 1% sedangkan pada senyawa A mengakibatkan kematian sebesar 20%. 


Dari grafik ini dapat dilihat bahwa senyawa B lebih toksik daripada senyawa A karena dengn penambahan dosis sebanyak 4 mg/kg hewan uji yang mati pada senyawa B sebanyak 49% sedankan pada sneyawa A kematian hewan uji hanya sebesar 30% atau dengan kata lain senyawa B untuk mencapai dosis LD50 hanya membutuhkan penambahan dosis sebesar 4 mg/kg sedangkan untuk senyawa A untuk mencapai dosis LD50 membutuhkan penambahan dosis sebesar 6 mg/kg. 





Sumber: Mukono H. J. (2005). Toksikologi Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press. (Hal 33-34)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer