PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI DI INDONESIA - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Kamis, 29 Maret 2012

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI DI INDONESIA

19.23
Psikologi sebagai ilmu baru dikenal dan dikembangkan di indonesia sekitar tahun 1950-an. Ketika kemerdekaan Indonesia diakui secara resmi oleh Belanda akhir tahun 1949, terdapat kegiatan-kegiatan psikologis dengan menggunakan tes-tes psikologik yang dilakukan oleh:
  1. Balai Psychotechniek dari Kementrian Pendidikan, Pengajaran & Kebudayaan RI, yang mengadakan seleksi siswa untuk masuk ke sekolah menengah kejuruan teknik, serta pengukuran psikometris untuk keperluan penjurusan sekolah.
  2. Pusat Psikologi Angakatan Darat di Bandung, yang menyelenggarakan seleksi dan penjurusan bagi para anggotanya, berdasarkan pengukuran psikometris.

Pada tanggal 3 Maret 1953, di bawah pimpinan Prof. Dr. Slamet Iman Santoso, didirikan Lembaga Pendidikan Asisten Psychologi, dan Balai Psychotechniek dari Kementrian Pendidikan. Pengajaran dan Kebudayaan Ri dilebur ke dalamnya menjadi bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan. Lembaga Pendidikan Psychologi berkembang menjadi Jurusan Psychologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan tahun 1960 menjadi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan sekarang menjadi Bagian Psikologi Industri dan Organisasi. Psikologi industri yang merupakan cabang dari psikologi yang ketika itu hanya menerapkan penggunaan tes dalam rangka seleksi dan penjurusan sekolah sejak itu berubah menjadi ilmu yang dapat dikembangkan teorinya melalui penelitian-penelitian.

Pengembangan psikologi industri dan organisasi juga dipelopori oleh Bagian Psikologi Industri dan Organisasi dari dua Fakultas Psikologi lainnya, yaitu Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran (yang berdiri pada bulan September 1961) dan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada (berdiri 8 Januari 1965). pada tahun 2000 terdapat empat Fakultas Psikologi pada Universitas Negeri (Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Gajah Mada, dan Universitas Erlangga), satu program studi Psikologi sebagai bagian dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dan kurang lebih tiga puluh Fakultas (atau masih berstatus program studi) Psikologi swasta yang masing-masing memiliki Bagian Psikologi Industri dan Organisasi.

 








Perkembangan psikologi industri dan organisasi tidak berlangsung tanpa masalah. Psikologi industri dan organisasi yang telah maju di negara-negara Barat memberikan bahan pengetahuan yang banyak kepada Indonesia. Hasil penelitian, teori yang berkembang, metodologi dan perangkat peralatannya yang canggih tersedia bagi Indonesia untuk digunakan. Di satu pihak Indonesia beruntung karena tidak perlu legi bersusah payah untuk mendapatkan temuan-temuan guna menunjang berkembangnya teori, akrena ada teori, aturan dan prinsip psikologi yang berlaku secara universal. Metodologi yang canggih dapat pula kita gunakan. Di lain pihak Indonesia harus tetap cermat mengenali teori, aturan dan prinsip psikologi mana yang lebih ditentukan oleh masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Hal ini terutama berlaku bagi alat-alat penelitian dan pengukuran. Tes-tes psikologi selain diterjemahkan perlu diadaptasikan dengan kondisi Indonesia.

Masalah lain yang dihadapi ialah peluang yang terbatas untuk mengembangkan jika diadakan penelitian-penelitian dasar dan terapan, serta jika ada peluang untuk menerapkan teori yang telah ada. Peluang, baik untuk penelitian maupun untuk penerapan ilmu, masih kurang besar selama ini, sehingga pengembangan psikologi industri dan organisasi sebagai ilmu belumlah dapat dikatakan berarti. Faktor-faktor utama yang membatasi peluang adalah dana (dana penelitian sulit diperoleh dan sedikit), tenaga penelitian dan penerapan yang kurang (ketersediaan dan kesiapan sarjana psikologi untuk mengadakan penelitian kurang; kesiapannya untuk bekerja menerapkan psikologi di bidang pelatihan dan pengembangan tenaga kerja dan di bidang organisasi masih sedikit jumlahnya), dan kesediaan dan kemampuan perusahaan untuk menggunakan jasa-jasa psikologis masih terbatas.

Secara umum dapat dikatakan bahwa kemungkinan-kemungkinan untuk mengembangkan psikologi dan industri di Indonesia sebagai ilmu telah dikenal dan dipahami, tetapi pelaksanaannya belum dapat dilakukan sepenuhnya.

Psikologi dan industri di Indonesia dewasa ini masih merupakan ilmu terapan dengan kegiatan utamanya pada pelaksanaan pemeriksaan psikologi (yang secara populer dikenal dengan istilah “psikotes”) dengan tujuan seleksi dan penempatan, penyuluhan dan bimbingan kejuruan, dan pengembangan karier.

Bidang terapan yang lain adalah bidang pelatihan. Sudah cukup banyak sarjana psikologi terlibat dalam menyusun dan melaksanakan program-program pelatihan di perusahaan. Bidang terapan lain yang masih kurang dilakukan ialah bidang konsultasi organisasi/perusahaan. Ada beberapa sarjana psikologi yang bekerja sebagai konsultan dalam perusahaan, ada beberapa sarjana psikologi lainnya yang bekerja pada lembaga manajemen negeri/swasta sebagai kosultan. Kegiatan para sarjana perilaku konsumen, pada permulaan tahun 2001 ini, belum dapat dikatakan banyak.


Sumber: Buku Psikologi dan  Organisasi. Asher Sunyato Munandar. Penerbit universitas indonesia (UI. Press). 2008

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer