TINJAUAN UMUM ATAS TEORI KONDISIONING SKINNER - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Sabtu, 24 Maret 2012

TINJAUAN UMUM ATAS TEORI KONDISIONING SKINNER

07.05
Asas-asas kondisioning operan Skinner adalah kelanjutan dari tradisi yang didirikan oleh John Watson. Artinya, agar psikologi bisa menjadi suatu ilmu, maka studi tingkah laku harus dijadikan fokus penelitian psikologi. Tidak seperti halnya teoritikus-teoritikus S-R lainnya, Skinner menghindari kontradiksi yang ditampilkan oleh model kondisioning klasik dari Pavlov dan kondisioning instrumental dari Thorndike. Ia mengajukan suatu paradigma yang mencakup kedua jenis respons itu dan berlanjut dengan mengupas kondisi-kondisi yang bertanggung jawab atas munculnya respons atau tingkah laku operan.



Kupasan yang dilakukan Skinner menghasilkan suatu sistem ringkas yang dapat diterapkan pada dinamika perubahan tingkah-laku baik di laboratorium maupun di dalam kelas. Skinner menyebutkan praktek khas menemukan binatang percobaan dalam “kontingensi terminal”. Maksudanya, binatang itu harus berusaha penuh risiko, berhasil atau gagal, dalam mencari jalan lepas dari kurungan atau makanan. Bukannya demikian itu prosedur yang mengena ialah membentuk tingkah-laku binatang ini melalui uruta-urutan stimulus-respons-penguatan yang diatur secara seksama. Aproksimasi menuju ke respon yang cocok diperkuat berdasarkan jadwal berselang-selang sampai diperoleh repertori tingkah-laku, seperti burung dara yang bermain pingpong.


Di kelas, Skinner menggambarkan praktek “tugas dan ujian” sebagai suatu contoh menempatkan pelajaran yang manusia itu dalam kontigensi terminal juga. Alih-alih, Skinner menyarankan penerapan cara pemberian penguatan komponen tingkah-laku, seperti menunjukkan perhatian pada stimulus dan melakukan studi yang cocok terhadap tingkah-laku. Hukuman harus dihindari karena adanya hasil sampingannya yang bersifat emosional dan tidak menjamin timbulnya tingkah-laku positif yang diinginkan.


Analisa yang dilakukan tersebut di atas meliputi peran penguat berkondisi dan alami, penguatan positif dan negatif, dan penguatan umum. Termasuk juga ialah pengembangan belajar berprogram untuk tingkah-laku verbal. Adanya perbedaan perseorangan dalam keterampilan masukan dan kecepatan belajar bisa diakomodasi dengan material semacam itu.


Hal yang tidak menguntungkan. Ada dua masalah besar yang dapat ditemukan dalam penerapan rekomendasi Skinner. Satu ialah bahwa teknologi untuk melakukan analisa eksperimental terhadap tingkah-laku manusia yang rumit itu tidak bisa mental terhadap tingkah-laku manusia yang rumit itu tidak bisa lengkap. Segolongan siswa merespons dengan baik dalam situaasi yang sangat terstruktur dengan tujuan serta langkah-langkah yang harus ditempuh disebutkan secara khusus dan jelas. Tetapi, sisiwa-siswa yang lain memperoleh penguatan oleh adanya kesempatan untuk melakukan sendiri penjelajahan dan mengaitkan fikiran-fikiran tanpa pengarahan dari luar. Prodesur untuk meragaman penguatan potensial yang ada masih perlu dikembangkan.


Kedua, di kelas, keseringan merespons sebagai ukuran belajar bisa diterapkan untuk tingkah-laku-tingkah-laku yang sederhana, seperti menyebutkan nama warna atau menjumlahkan bilangan-bilangan dua angka. Akan tetapi, tingkah-laku kompleks seperti mendiagnosa penyakit atau menghitung besarnya pajak, tidak cocok dengan keseringan respons sebagai ukuran peluang terhadinya respons.


Sumbangan untuk Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas. Sumbangan Skinner yang besar pada praktek pelaksanaan pembelajaran di kelas ada tiga. Pertama, usaha untuk mencari kondisi dan tingkah-laku yang merupakan perwujudan dan keadaan seperti “tidak termotivasi” merupakan suatu langkah yang penting dala upaya menemukan cara-cara tindakan yang cocok. Kedua, pengamatan yang dilakukannya terhadap kelas-kelas waktu ini mengungkapkan banyak penggunaan penguatan yang tidak konsisten dan tidak kontigen dan ini menjadi penyebab timbulnya masalah-masalah disiplin kelas. Untuk mengatasi masalah itu langkah yang penting ialah melakukan kepuasan terhadap situasi interaktif dalam pengertian-pengertian stimulas diskriminatif, respons, penguatan. Ketiga, material belajar berprogram, jika digunakan dengan baik, dapat memberikan layanan terhadap adanya perbedaan perseorangan di antara siswa di kelas


Sumber: Buku Belajar dan Membelajarkan. Margaret E. Bell Gredler.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer