PERANAN KONSELOR DALAM KONSELING RASIONAL EMOTIF BEHAVIOR - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Rabu, 06 Juni 2012

PERANAN KONSELOR DALAM KONSELING RASIONAL EMOTIF BEHAVIOR

15.30

Konseling RHBT diharapkan dapat memberikan penghargaan positif tanpa syarat kepada klien atau yang disebutnya dengan unconditional self-acceptance (USA) yaitu penerimaan diri tanpa syarat, bukan dengan syarat (Conditioniingregard), karena filosofi REBT berpegang bahwa tidak ada manusia yang terkutuk untuk banyak hal (Ellis, 1994, 1997). Sehubungan dengan hal tersebut Ellis (1994:3) menegaskan sikap konselor sebagai berikut.

“Unconditional accceptance of them as a human, and actively teaching clients how to fully accept themselves, client are able to express their felling mmore openly and to rating themselves even when they aknowledge the inefficiency or immorality of some of their acts.”


Penggunaan USA dalam konseling menurut Ellis akan membantu klien untuk menerima dirinya secara penuh, dan akhirnya akan meningkatkan high frustration tolerance (HFT). Orang yang selalu melakukan besar bagi dirinya sendiri.

Untuk mencapai tujuan konseling sebagaimana yang dikemukakan di atas konselor rational emotive behavioral therapy memiliki peran yang sangat penting. Menurut REBT peran konselor adalah sebagai berikut;
  1. Konselor lebih edukatif-direktif kepada klien yaitu dengan banyak memberikan cerita dan penjelasan, khususnya pada tahap awal.
  2. Mengkonfirmasikan masalah klien secara langsung.
  3. Menggunakan pendekatan yang dapat memberi semangat dan memperbaiki cara berfikir klien, kemudian memperbaiki mereka untuk dapat mendidik dirinya sendiri.
  4. Dengan gigih dan berulang-ulang dalam menekankan bahwa ide irrasional itulah yang menyebabkan hambatan emosinal pada klien.
  5. Menyerukan klien untuk menggunakan kemampuan rasional (rational power) dari pada emosinya.
  6. Menggunakan pendekatan didektif filosofis.
  7. Menggunakan humor dan “menggojlok” sebagai jalan mengkonfirmasikan berpikir secara iirasional.


Sumber: PSIKOLOGI KONSELING, Edisi Ketiga. Latipun.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer