Tata surya (solar system) adalah
susunan keluarga matahari yang terdiri dari matahari, planet dan bulan sebagai
satelitnya.
Teori Terjadinya Tata Surya
Teori Kabut (Kant-La-Place)
tahun 1876
“Tata surya berasal dari ruangan
yang maha luas yang didalamnya terdapat bola kabut gas raksasa yang sangat
jelas panas dan berputar mengelilingi sumbunya. Kabut gas ini selalu
memancarkan panasnya ke alam raya yang dingin itu, sehingga berangsur-angsur
dingin dan mengerut. Pengerutan tersebut menyebabkan kecepatan berputar semakin
cepat, sehingga kutubnya semakin pepat dan pada bagian khatulistiwa semakin
menonjol keluar yang makin lama penonjolan itu lepas membentuk cincin. Selanjutnya
cincin-cincin itu patah-patah dan membentuk gumpalan-gumpalan kecil yang
mendingin. Gumpalan-gumpalan kecil inilah sekarang menjadi planet-planet.”
Teori Planettissimal (Chamberlin & Moulton) tahun 1805
“Tata surya berasal dari kabut
raksasa yang berbentuk spiral (berpilin). Kabut pilin/planetissimal ini
berputar mengelilingi pusatnya titik pusatnya yang masing-masing mempunyai
lintasan bebas, yang tidak terletak pada suatu bidang datar dan juga tidak
menyerupai lingkaran, maka terjadilah tubrukan-tubrukan. Akibat tubrukan
berulang-ulang dan juga karena adanya gaya tarik menarik satu sama lain,
akhirnya terbentuklah tumpukan-tumpukan platissimal yang menyerupai inti-inti
yang lebih mampat besar. Dan dari tumpukan yang besar itulah tempat matahari
kita sekarang, sedangkan yang lebih kecil adalah planet-planet.”
Teori Pasang (Jeans & Jeffrys) Tahun 1917
Pada tahu jalman dahulu terdapat
bintang lewat dekat matahari. Menurut hukum Newton, terjadilah gaya tarik
menarik antara matahari dengan bintang itu, sehingga pada matahari terjadilah
pasang. Bagian yang pasang atau yang menonjol tersebut sangat panas sekali,
ketika bintang itu masih jauh bagian yang menonjol tersebut hanya sedikit,
namun setelah bintang itu kian dekat maka jumlah gas yang menonjol kian banyak.
Dan setelah jauh lagi jarak bintang tersebut maka sedikit saja yang dapat
ditarik. Gumpalan gas yang bintang tersebut berbentuk cerutu. Dan setelah
bintang yang lewat itu jauh gumpalan gas yang pasang tersebut tidak kembali
melainkan berangsur-angsur gumpalan gas yang pasang tersebut kembali melainkan
berangsur-angsur padat yang kemudian berbentuk planet-planet mengelilingi
matahari.
Pandangan Tentang Gerakan Anggota Tata Surya
Orang Yunani Kuno
Orang Yunani Kuno berpendapat
bahwa Bumi itu datar dan ditelungkupi langit setengah lingkarang. Semua benda-benda
angkasa berpusat pada aku atau ego sehingga timbul Egosenstris.
Philolaus
Pada akhir abad 5 Sm, Philolaus
berpendapat bahwa pusat peredaran benda-benda angkasa pada pusat api raksasa
yang sekelilingnya terdapat bumi, bulan, matahari, dan planet yang bergerak
setiap hari mengelilingi api raksasa dengan lintasan berbentuk lingkaran.
Aristoteles
Mereka berpendapat bahwa semua
benda angkasa beredar mengelilingi bumi. Sehingga teori ini dikenal dengan nama
teori Geosentris. Geo artinya bumi dan Sentris berarti pusat. Teori ini mampu
bertahan sampai dengan 300 tahun.
Nicolas Copenicus dan Galileo Galilei (1473)
Copernicus berpendapat bahwa
anggota tata surya beredar mengelilingi matahari yang kemudian teori ini
disebut Teori Helliosentris, Hellios berarti matahari dan sentris artinya
pusat.
Sumber: Mimbar
Aksi Geografi. Tim Geografi; Disusun Pengurus MGMP Geografi Kabupaten Gresik
Periode 2007 – 2008.
0 komentar:
Posting Komentar