PANDANGAN CLARK LEONARD HULL TENTANG PENDIDIKAN - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Rabu, 05 September 2012

PANDANGAN CLARK LEONARD HULL TENTANG PENDIDIKAN

10.51

Walaupun Hull sangat hati – hati dengan membatasi teorinya dan implikasinya untuk tikus percobaan dalam eksperimen terkontrol yang ketat, kita bisa mengeksplorasi implikasi teori Hull untuk pendidikan. Teori belajar Hull adalah teori reduksi dorongan atau reduksi stimulus dorngan. Mengenai soal spesiafibilitas tujuan, keterlibatan kelas, dan proses belajar dari yang sederhana ke yang kompleks, Hull sepakat dengan Thorndike. Menurutnya belajar melibatkan dorongan yang dapat direduksi. Sulit membayangkan bagaimana reduksi dorongan primer dapat berperan dalam belajar di kelas, tetapi, beberapa pangikut Hull (misalnya, Janet Taylor Spence) menekankan kecemasan sebagai sebentuk dorongan dalam proses belajar manusia. Berdasarkan penalaran ini, maka mereduksi kecemasan murid adalah syarat yang diperlukan untuk belajar di kelas. Tetapi, terlalu sedikit kecemasan tidak akan menimbulkan proses (karena tidak ada dorongan yang akan direduksi), dan terlalu banyak kecemasan akan mengganggu. Karenanya, siswa yang merasakan kecemasan ringan ada dalam posisi terbaik untuk belajar dan karenanya lebih mudah untuk diajari.

Latihan harus didistribusikan dengan cermat agar hambatan tidak muncul. Guru Hullian akan membagi topik – topik yang diajarkan sehingga pembelajaran (siswa) tidak akan kelelahan yang bisa mengganggu proses belajar. Topik – topik itu juga diaturkan sedemikian rupa sehingga topik yang berbeda – beda akan saling berurutan. Misalnya, urutan pelajaran yang baik adalah matematika, pendidikan  olahraga, bahasa Inggris, seni, dan sejarah.

Miller dan Dollard (1941) meringkaskan aplikasi teori Hull untuk pendidikan sebagai berikut:
Driver : Pembelajaran harus menginginkan sesuatu
Cue : Pembelajaran harus memerhatikan sesuatu.
Response : Pembelajaran harus melakukan sesuatu
Reinforcement : Respons pembelajaran harus membuatnya mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.

Revisi teori Hull oleh Spence menyatakan bahwa siswa dapat belajar tentang hal – hal yang mereka lakukan. Jadi, Spence adalah teoritis kontiguitas. Pandangan sama dengan pendapat Guthrie (Bab 8). Menurut Spence, insentif adalah penting sebab insentif memotivasi siswa untuk menerjemahkan apa –apa saja yang telah dipelajarinya kedalam perilaku. Dengan menghubungkan insentif (penguat) ke kinerja, bukan ke belajar, posisi Spencer dekat dengan posisi Tolman (Bab 12) dan Bandura (Bab 13).



Sumber: THEORIES OF LEARNING (Teori Belajar). Edisi Ketujuh. B. Rhergenhahn Matthew H. Olson.

1 komentar:

Popular Posts

 
Toggle Footer