PENGUAT POSITIF DAN PENGUAT NEGATIF DI TEORI SKINNER - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Jumat, 28 September 2012

PENGUAT POSITIF DAN PENGUAT NEGATIF DI TEORI SKINNER

08.30

Untuk meringkaskan pandangan Skinner tentang penguaat, pertama – tama kita punya primary positive reinforcement (penguat positif primer). Ini adalah sesuatu yang secara alamiah memperkuat bagi organisme dan berkaitan dengan survival, seperti makanan dan minuman. Setiap stimulus netral yang diasosiasikan dengna penguat positif primer akan menerima karakteristik penguatan sekunder. Sebuah penguatan positif, entah itu primer atau sekunder, adalah sesuatu yang, apabila ditambahkan ke situasi oleh suatu respons tertentu, akan mengingkatkan probabilitas terulangnya respons tersebut.

Primary negative reinforcer (penguat negatif primer) adalah sesuatu yang membahayakan secara tidak alamiah bagi organisme, seperti suara yang amat tinggi atau setrum listrik. Setiap stimulus netral yang diasosiasikan dengan penguat negatif primer akan memperoleh karakteristik penguat sekunder negatif. Sebuah penguat negatif, entah itu primer atau sekunder, adalah sesuatu yang, jika dihilangkan dari situasi oleh respons tertentu, akan meningkatkan probabilitas, terulangnya respons tersebut. Misalnya, jika kotak Skinner ditata sedemikian rupa sehingga sebuah suara yang memekakkan berhenti ketika tuas ditekan, maka respons penekanan tuas itu akan segera dikuasai. Dalam kasus ini, dengan menekan tuas si hewan bisa menghindari pengalaman merasakan suara yang menyakitkan. Perhatian bahwa penguat positif tidak disebut positif lantaran respons menghasilkan sesuatu yang buruk atau tak menyenangkan. Selain itu, penguatan negatif jangan dikacaukan dengan hukuman (Skinner, 1953):

Kejadian yang diperkuat ada dua jenis. Beberapa penguatan adalah berupa penyajian situasi penambahan sesuatu – misalnya, makanan, air, atau kontak seksual ke dalam suatu situasi. Ini kami namakan dengan penguat positif. Jenis lainnnya adalah berupa penghilang sesuatu misalnya, suara bising, cahaya yang terlalu terang, hawa yang terlalu dingin atau terlalu panas, atau setrum listrik dari situasi. Ini kami namakan penguat meningkat. Kita tidak bisa menghindari perbedaan ini dengan beragumen bahwa apa – apa yang menguatkan dalam kasus negatif adalah ketiadaan cahaya menyilaukan, suara berisik dan seterusnya; sebab ini ketiadaan setelah kehadiran itulah yang efektif, dan ini hanyalah cara lain untuk mengatakan bahwa stimulus itu dihilangkan. Perbedaan di antara keduanya akan makin jelas apabila kita mempertimbangkan presentasi penguat negatif atau penghilangan penguat positif. Ini adalah konsekuensi yang kita sebut sebagai hukuman (Hal. 73).



Sumber: THEORIES OF LEARNING (Teori Belajar), Edisi Ketujuh. B. R. Hergenhahn. Mattahew H. Olson. (Hal. 97 – 98).

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer