Pokok perhatian yang dibahas
berikut ini menyangkut masalah ciri non – bakat (non aptitude trait) dari kreativitas dan sejauh mana sumbangan terhadap kinerja
kreatif.
Secara umum dapat diterima bahwa
produktivitas kreatif di pengaruhi oleh perubahan (variabel) majemuk yang
meliputi faktor sikap, motivasi, dan temperatur disamping kemampuan kognitif.
Penting atribut kepribadian tertentu yang menjadikan seseorang telah menjadi
objek pembahasan berbagai macam studi. Studi yang dilakukan Roe (1952), MacKinnon (1962), dan Cattell
(1968) semuanya menunjukkan bahwa profil kepribadian dari tokoh – tokoh yang
unggul kreatif berbeda dari profil kepribadian rata – rata.
Dari studi – studi faktor
analisis seputar ciri – ciri utama dari kreativitas Guilford (1959) membedakan
antara ciri bakat (aptitude trait)
dan ciri non – bakat (non – aptitude
trait) yang berhubungan dengan kreativitas. Ciri – ciri aptitude dari kreativitas (berpikir
kreatif) meliputi kelancaran, kelenturan dan keluwesan (fleksibilitas), dan
orisinalitas dalam berpikir, dan ciri – ciri ini dioperasionalisasikan dalam
tes berpikir divergen. Sejauh mana seseorang mampu menghasilkan prestasi
kreatif ikut ditentukan oleh ciri – ciri non
aptitude (efektif).
Penelitian berdasarkan analisis
faktor menunjukkan korelasi yang statistik bermakna (signifikan) walaupun
rendah, antara ciri – ciri non – aptitude
atau afektif ini, misalnya kepercayaan diri, keluwetan, apresiasi estetik,
kemandirian dan ciri – ciri aptitude
dari kreativitas misalnya kelancaran, kelenturan, dan orisinalitas dalam
berpikir.
Sehubungan dengan itu
pengembangan kreativitas seseorang tidak hanya memperhatikan pengembangan
kemampuan berpikir kreatif tetapi juga pemupukan sikap dan ciri – ciri
kepribadian kreatif. Keberbakatan (giftdness)
merupakan perpaduan antara kemampuan umum atau kecerdasan (inteligensi),
kreativitas (kemampuan berpikir kreatif dan sikap kreatif), dan pengikat diri
terhadap tugas (task – commitment)
atau motivasi – internal, yang juga merupakan non aptitude trait.
Sumber: THEORIES OF LEARNING
(Teori Belajar), Edisi Ketujuh. B. R. Hergenhahn. Mattahew H. Olson. (Hal. 11 –
12)
Izin menggunakan materi ini untuk keperluan tugas.
BalasHapusTerimakasih sebelumnya.