Penyakit Jantung merupakan salah
satu penyebab kematian tertinggi. Resiko penyakit jantung meningkat bersama
dengan bertambahnya umur, tetapi gejala – gejala awal penyakit ini dimulai
sejak masa remaja. Penyebabnya adalah penumpukan lemak di dinding – dinding
pembulu nadi.
Penyumbatan Pembulu Nadi
Hati melepaskan lemak yang
disebut kolesterol ke dalam darah. Jika jumlah kolesterol dalam hati tersebut
terlalu banyak, maka kelebihan lemak itu akan tetap tinggi dalam darah; ada
juga yang meresap ke dalam jaringan pembulu nadi. Sel darah putih menyerap
kolesterol kemudian membengkak dan melekat di dinding pembulu nadi. Sel darah
putih ini akan menyebabkan timbulnya lapisan lemak.
Dengan semakin banyaknya darah
putih yang menggumpal, maka akan membentuk bejolan di dalam pembulu nadi dan
merusak pinggiran dinding pembulu. Sel – sel lain dapat memperbaiki kerusakan
itu, tetapi sel – sel ini akhirnya akan mengubah benjolan menjadi tumpukan
lemak dan sel – sel mati yang disebut plak. Dinding pembuluh menjadi keras.
Darah yang melalui pembulu semakin sedikit sehingga kebutuhan oksigen tidak
terpenuhi. Akibatnya dapat terkena serangan jantung atau stroke.
Hipertensi
Beberapa orang rentan terhadap
penumpukan lemak dinding pembulu nadi namun ada cara untuk mengurangi resiko
itu. Tekanan darah tinggi (hipertensi) dianggap sebagai penyebab terbesar
timbulnya penyakit jantung. Tekanan darah rata – rata normal sekitar 120/80.
Tekanan darah diastolik (angka terbawah) yang lebih dari 90 menandakan adanya
hipertensi.
Tekanan darah tinggi menyebabkan
dinding pembuluh nadi menjadi keras dan tebal. Resiko ini dapat dikurangi
dengan menjaga berat badan, makan – makanan yang kadar garamnya rendah, dan
berolah raga secara teratur.
Kolesterol tinggi
Hasil penelitian menunjukkan
kolesterol tinggi berkaitan langsung dengan penyakit jantung. Kolesterol tinggi
menyebabkan timbulnya plak di pembulu nadi. Cara terbaik mencegah kolesterol
tinggi adalah dengan makan makanan yang lemaknya rendah. Hamburger, milkshake, keripik kentang/jagung, makanan yang
digoreng, es krim, dan keju harus dikurangi.
Merokok
Merokok adalah faktor utama
lainnya penyebab sakit jantung. Lebih dari 170.000 orang meninggal tiap
tahunnya karena merokok. Para perokok 2 – 4 kali lebih cepat meninggal. Diketahui
bahwa asap rokok meningkatkan tumpukan plak di dinding pembulu nadi. Sepuluh
sampai 15 tahun setelah berhenti merokok barulah resiko menderita sakit jantung
akan mendekati resiko orang yang tidak merokok.
Kontrol atas Faktor Resiko
Kalau tidak merokok, tidak punya
tekanan darah tinggi, atau kolesterol tinggi, apakah bebas dari penyakit
jantung? Tidak seluruhnya benar. Beberapa faktor lain berperan tak langsung
menyebabkan penimbunan lemak di dinding pembulu nadi. Misalnya, obesitas
(kegemukan). Lemak yang berlebihan melemahkan otot jantung dan sering
menyebabkan rusuknya jaringan pankreas yang akan berakibat diabetes. Diabetes
menyebabkan naiknya kolesterol.
Faktor lain adalah kurangnya
berolahraga. Olahraga menurunkan tekanan darah dan kolesterol serta memperkuat
otot jantung. Mungkin tidak bisa sepenuhnya bebas dari penyakit jantung, tapi
dengan berolahraga, makan – makanan berlemak rendah, dan tidak merokok dapat
mengurangi resiko terkena penyakit jantung.
Sumber: Biologi. Sumarwan. Sumartini, Kusmayadi. (Hal. 34 –
35).
0 komentar:
Posting Komentar