PERSPEKTIF ETIK VERSUS EMIK - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Rabu, 06 September 2017

PERSPEKTIF ETIK VERSUS EMIK

Kumpulan Materi Dana (1993) mendeskripsikan dua perpektif yang berbeda yang telah digunakan para psikolog selama sejarah profesi ini. Pertama, yang dikenal sebagai perspektif etik, menekankan persamaan di antara semua orang. Perspektif ini mengasumsikan universalitas diantara semua orang dan secara umum tidak menganggap penting perbedaan-perbedaan diantara berbagai kelompok budaya. Perspektif ini lebih dominan di awal sejarah psikologi, ketika kebanyakan orang yang mengajarkan dan mempraktikkan psikologi adalah laki-laki, keturunan Eropa, dan kelas menengah dengan status sosial-ekonomi lebih tinggi. Secara umum, sudut pandang mereka dianggap sebagai sudut pandang normative tentang isu-isu seperti mendefinisikan kesehatan psikologis, mengidentifikasi dan memberi label gangguan psikologis, dan mengembangkan pendekatan terapi.

Perspektif emik berbeda dengan perspektif etik dalam arti bahwa ia mangakui dan menekankan norma-norma spesifik-budaya. Seorang psikolog yang menerapkan perspektif emik – yang semakin menonjol seiring bangkitnya multikulturalisme – mempertimbangkan perilaku, pikiran dan perasaan seorang klien di dalam konteks budaya klien sendiri dan bukan menerapan norma budaya lain pada klien tersebut. Dibandingkan perspektif etik, perspektif emik memungkinkan kesempatan yang lebih besar kepada psikolog untuk mengapresiasi dan memahami bagaimana klien dilihat oleh para anggota kelompok budayanya sendiri. Pendek kata, pendekatan emk menekankan bahwa individu-individu dari beragam kelompok budaya “haruss dipahami menurut ukuran (budayanya) sendiri” (Dana, 1993, hlm. 21).

Sebagai catatan samping, Dana (1993) menyebutkan bahwa istilah etik dan emik diambil dari bidang linguistic dan, khususnya, dari istilah forensic dan fonetik. Secara histori, para ahli bahasa telah menggunakan istilah fonetik dan bunyi yang sama untuk semua bahasa dan istilah fonemik untuk bunyi yang spesifik untuk bahasa tertentu (Dana, 1993; Pike, 1967). Perbedaan antara kedua istilah tersebut – universitas versus spesifisitas budaya – adalah seperti istilah etik dan emik yang saat ini digunakan dalam bidang psiologi.





Sumber: Pomerantz, A. M. (2014). Psikologi klinis: Ilmu pengetahuan, praktik dan budaya (3rd ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Hal. 107)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer