PERKEMBANGAN KEPERCAYAAN ZAMAN BATU BARU DAN BATU BESAR - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Kamis, 23 Agustus 2012

PERKEMBANGAN KEPERCAYAAN ZAMAN BATU BARU DAN BATU BESAR

08.30

Ditemukannya lukisan – lukisan yang ada pada dinding karang menggambarkan kehidupan sosial ekonomi dan kepercayaan masyarakat pada saat itu. Sikap manusia terpancar di dalam lukisan – lukisan tersebut. Gambar cap tangan dengan latar belakang cat merah, mungkin mengandung arti kekuatan atau simbol kekuatan pelindung untuk mencegah roh jahat dan cap tangan yang jari – jarinya tidak lengkap dianggap sebagai tanda berkabung.

Menurut Roder dan Galis yang menyelidiki lukisan – lukisan di Irian Jaya menyimpulkan bahwa isi lukisan menggambarkan upacara penghormatan nenek moyang, kesuburan, inisiasi dan kemungkinan pula untuk ilmu dukum, untuk meminta hujan, dan kesuburan atau memperingati suatu kejadian yang penting.

Selain lukisan – lukisan di dinding gua atau dinding karang, alam kepercayaan masyarakat pada saat itu terlihat juga dalam peristiwa – peristiwa atau upacara penguburan seperti penguburan di Gua Lawa, Gua Sodong, dan Bukti Kerang Sumatra Utara. Di antara mayat – mayat itu ada yang ditaburi dengan butir – butir cat merah. Mungkin maksudnya adalah untuk memberikan bekal dalam kehidupan baru di alam baka.

Perkembangan  Kepercayaan Pada Masa Batu Muda
Salah satu yang menonjol yang ada pada diri manusia pada zaman batu muda adalah adanya kepercayaan hidup sesudah mati. Kepercayaan bahwa roh manusia tidak akan lenyap setelah meninggal sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Roh dianggap memiliki kehidupan tersendiri di alamnya sesudah mati. Hal ini nampak pada upacara penguburan, di mana  si mati biasanya dibekali dengan berbagai maca bekal kubur seperti periuk, perhiasan, dan lain – lain yang disertakan di dalam kubur agar perjalanan si mati ke dunia arwah dan kehidupan selanjutnya akan terjamin sebaik – baiknya.

Pada masa neolithicum kepercayaan terhadap roh nenek moyang mengalami perkembangan pesat. Hal ini dibuktikan dengan adanya bangunan neolithicum yang jumlahnya makin pesat di Indonesia.

Bangunan neolithicum macamnya banyak sekali namun fungsinya hampir sama yaitu untuk kepentingan roh nenek moyang.

Perkembangan Kepercayaan Pada Masa Megalithicum
Perkembangan kepercayaan pada masa megalithicum tidak jauh berbeda dengan masa neolithicum yaitu penghormatan dan pemujaan terhadap roh nenek moyang. Mereka mengadakan upacara untuk tetap terjalin hubungan dengan roh leluhur. Mungkin ada perbedaan dengan masa bercocok tanam, tetapi itu hanya dalam bentuk lahir saja. Pada masa perundangian benda – benda yang dipergunakan untuk upacara lebih indah karena terbuat dari perunggu.

Kepercayaan pada masa prasejarah merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan sehari – hari. Hampir setiap tindakan manusia selalu didahului atau disertai dengan upacara untuk memohon doa restu pada roh leluhur. Bahkan dalam menghukum suatu pelanggaran terhadap aturan masyarakat roh leluhur diminta menjadi saksi.

Dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan kepercayaan masyarakat pada masa prasejarah ada dua, yaitu dinamisme dan animisme.




Sumber: Sejarah. Drs. Imron. (Hlm. 39 – 40).

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer