MASALAH ETIKA DAN KODE ETIK DALAM PSIKOLOGI - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Sabtu, 25 Agustus 2012

MASALAH ETIKA DAN KODE ETIK DALAM PSIKOLOGI

15.09

Salah satu masalah yang secara tajam mencuat dalam lingkup kegiatan psikologi di Indonesia, adalah masalah etika. Hal ini tampak dengan banyaknya permasalahan yang tidak jelas dalam pelanggaran kode etik psikologi yang sementara ini masih belum secara resmi ditangani. Dengan perkataan lain, rumornya cukup santer, tetapi masih dianggap belum perlu diangkat ke forum resmi. Etika adalah masalah aksiologi dalam lingkup filsafat, yakni bagian filsafat yang membicarakan masalah perilaku manusia dilihat dari sudut baik dan jahat. Mengapa disebut jahat, bukan tidak baik saja atau buruk, karena perbuatan yang secara etika jahat adalah perbuatan yang merugikan orang lain; tidak sekedar buruk seperti lukisan atau rumah yang tidak baik. Namun, secara filosofis, etika terbatas pada pembicaraan atau wacana mengenai landasan untuk menyebut baik atau jahat.

Dalam terapan psikologi, etika menyangkut banyak hal, yakni: etika terhadap ilmu dan kaidah – kaidah ilmu itu sendiri, etika terhadap alat – alat pemeriksaan, etika terhadap orang lain yang berposisi sebagai klien, etika terhadap penggunaan teknik terapi dan psikodiagnostik/asesmen, etika pembuatan laporan serta kerahasiaannya.

Bersama dengan etika in imuncul kode etik dan code of conduct (yakni tata cara yang seharusnya diikuti psikolog dalam melaksanakan tugas profesionalnya). Situasinya tidak selalu mudah; misalnya membeberkan kepribadian seseorang dengan menggunakan pemikiran – pemikiran maupun alat – alat tes psikodiagnostik di media massa dan alat – alat publikasi lainnya. Seringkali yang menjadi alasan adalah bahwa figur yang dimaksud adalah atau telah menjadi figur publik, telah menjadi milik masyarakat.
Dalam Psikologi Klinis, masalah etika ini merupakan masalah sangat penting, karena yang menjadi kasus klinis umumnya adalah orang – orang yang tergolong”sub” atau “ab”. Hal demikian menimbulkan rasa malu dan tak berharga dari yang bersangkutan.




Sumber: Pengantar Psikologi Klinis. Edisi revisi. Prof. Dr. SUTARDJO A. WIRAMIHARDJA, Psi. (Hlm. 197 – 198)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer