Cara lain apa yang dilakukan oleh
manajer adalah dengan melihat keahlian atau kompetensi yang mereka untuk
mencapai tujuan – tujuan mereka. Robert Kartz mengidentifikasikan tiga keahliandasar manajemen, yaitu teknis, personal, konseptual.
Keahlian Teknis
Keahlian teknis (technical skill) meliputi kemampuan
untuk menerapkan pengetahuan atau keahlian khusus. Ketika memikirkan
keahlian yang dimiliki oleh para
profesional seperti insinyur teknik
sipil atau ahli bedah mulut. Anda biasanya berfokus pada keahlian – keahlian
teknis mereka. Melalui pendidikan formal yang ekstensif, mereka telah
mempelajari pengetahuan dan praktik – praktik khusus dalam bidang mereka. Tentu
saja, para profesional tidak memonopoli keahlian teknis, dan tidak semua
keahlian teknis dipelajari di sekolah – sekolah atau program – program
pelatihan formal. Semua pekerjaan menuntut sejumlah keahlian khusus, dan banyak
individu mengembangkan keahlian teknis mereka dalam pekerjaa.
Keahlian Personal
Kemampuan untuk bekerja sama,
memahami, dan memotivasi individu lain, baik secara individual maupun dalam
kelompok, mendefinisikan keahlian kelompok (human
skill). Banyak individu cakap secara teknis, tetapi tidak cakap secara
antarpersonal. Mereka mungkin pendengar yang buruk, tidak mampu memahami
kebutuhan individu lain, atau mempunyai kesulitan dalam menangani konflik.
Karena manajer menyelesaikan segala urusan melalui individu lain, mereka harus
memiliki keahlian personal yang baik untuk berkomunikasi, memotivasi, dan mendelegasikan.
Keahlian Konseptual
Para manajer harus mempunyaikeahlian konseptual (conceptual skill),
yaitu kemampuan mental untuk menganalisis dan mendiagnosis situasi – situasi
yang rumit. Pembuatan keputusan, misalnya, mengharuskan para manajer untuk
mengidentifikasi masalah, mengembangkan solusi alternatif untuk memperbaiki
masalan – masalah tersebut, dan memilih solusi terbaik. Manajer bisa jadi cakap
secara teknis dan secara antarpersonal, namun masih gagal karena ketidakmampuan
untuk memproses dan menginterpretasikan informasi secara rasional.
Sumber: Perilaku Organisasi,
Organizational Behavior. Stephen P. Robbins. Timothy A. Judge (Hal 8 – 9)
0 komentar:
Posting Komentar